Mei 30, 2011

(Ralat) Doomsday

Sad. My little cousin has returned to God. Ya Rabb please give us all patience. Amin

This is a quick post.
Wait me till the next post, okay?


Mei 27, 2011

See A Spect Of Light?

Morning everyone!
Let's begin with some photoshoots.
Taken 2011 with Samsung Corby mobile-camera (hehe)
Locations: On the way, In front of home, my bedroom


Mei 22, 2011

Yogie And The Shiny Land - Part #2

 ( Ringkasan cerita edisi sebelumnya: Saat sadar, Yogie mendapati dirinya tidak berada di kamarnya. Celakanya, ia tak ingat apa-apa kecuali namanya, kamarnya, gadis yang disukainya, dan sahabatnya! Ditengah kebingungannya, seekor hewan aneh muncul, menyusul seorang gadis aneh pula. Dan sebelum ia bercerita banyak, tiba-tiba ledakan bertubi-tubi menyerang… )

-----Yogie Series - Part #2 Selamat Datang! -----
Oleh: AuL
            “DHUAAARR!!!”
            “DHUAAARR!!! DHUUUAAARR!!!”
            Ledakan demi ledakan menghancurkan dinding-dinding berlumut di hadapan Yogie dan gadis itu. Debu berterbangan di mana-mana, dan cahaya mulai masuk ke dalam bangunan yang sebagian dindingnya telah rata dengan tanah itu.

            “Sebenarnya apa yang sedang terjadi?”
            Yogie tak bisa menyembunyikan rasa ingin tahu dibalik kepanikan yang kini melandanya. Belum lagi hilang keterkejutannya akan hewan aneh dan gadis aneh yang muncul di hadapannya, kini ia harus menghadapi hal aneh lainnya.

            “Kita diserang, barra.” Gadis itu berbisik.
            “Kenapa kita diserang? Memangnya apa yang telah kita lakukan?”
            Gadis itu menatap Yogie, tajam. “Kita telah berada di pebatasan Shiny Land, barra! Di daerah perbatasan dengan Dark Kingdom, barra! Mungkin mereka mengira kita adalah mata-mata, barra!”
            “Mereka? Mata-mata?” Yogie mengulangi. Sebentar ia berpikir, mencoba memahami. “Maksudmu, kita sedang diserang karena dianggap musuh, oleh penghuni Dark Kingdom?”
            “Begitulah, barra!” Ujar gadis itu sambil mengambil panah dari keranjang stroberinya, dan melepaskan sebuah anak panah ke arah dinding yang telah berlubang. Terdengar jeritan panjang dan suara kaca pecah.
            “Kau membunuh mereka!” Yogie berteriak histeris.
            “Tidak, barra! Prajurit Dark Kingdom yang terkena panah kayu cahaya hanya akan kehilangan tubuhnya, barra!. Jiwanya kembali ke bukit tandus, dan dalam dua hari tubuh serta jiwa mereka akan muncul kembali dari pohon angkara, barra!” Gadis itu menjelaskan.

            Yogie diam saja. Tapi paling tidak ia sedikit mengerti. Ya, kegemarannya akan game RPG atau novel-novel petualangan membuatnya memiliki cara pikir yang bagus dalam banyak hal.
            “Ikuti aku, barra! Cepat!” Gadis itu berbisik, kemudian ia bergegas menuju pintu.

            Tanpa banyak tanya lagi, Yogie mengikutinya. Lantai yang penuh lumut membuat Yogie harus berhati-hati berjalan cepat. Tapi matanya tetap menoleh kemana-mana.
            Sekarang mereka menuruni tangga yang juga penuh lumut. Tangga yang sangat panjang, yang bahkan tak kelihatan ujungnya. Tapi karena gadis itu terus saja menuruni tangga, maka Yogie pun tetap mengikutinya.
            Tiba-tiba gadis itu berbalik menuju Yogie dan menubruk Yogie hingga jatuh terduduk. Sebuah kilatan cahaya ungu melewati mereka, meleset mengenai anak tangga di atas mereka. Anak tangga itu hancur berserakan.

            “Ya ampun, hampir saja!” Yogie terbelalak. “Apa yang barusan menyerang itu mereka?”
            Gadis itu mengangguk. Segera ia menyentuh benda berkilauan di ujung ekor spiral grumpie coklat yang sejak tadi terbang mengiringi nya. Dan cahaya kuning keemasan berpendar dari sayap dan benda berkilau di dahi grumpie coklat itu.

            “AAAAARGH!!” terdengar beberapa suara mengerang.
            “Apa yang sedang kau lakukan?” Yogie bertanya bingung.
            “Ada tiga prajurit Dark Kingdom di depan kita, barra! Mereka akan buta sementara karena tak tahan cahaya grumpie, barra!” ujarnya. “Ayo kita terus, barra!”

            Dan gadis itu mulai berlari menuruni anak tangga. Sebenarnya Yogie agak kesal juga, karena ia belum sepenuhnya memahami apa yang sedang terjadi, dan gadis itu agaknya belum mau bercerita banyak.
            “Ayo kita ikuti dia,” Bisik Yogie pada grumpie biru yang sejak tadi melompat-lompat di sampingnya. Hewan itu mengepakkan sayapnya, melayang di sebelah Yogie.
            “GRUMMPIII…” Ujarnya. Sepertinya ia mengerti apa yang diucapkan Yogie.
            Dan mereka berlari mengikuti gadis yang bahkan belum diketahui Yogie namanya itu.

            Sebuah cahaya ungu melesat lagi. Kali ini dari belakang Yogie, yang hampir saja mengenai kepalanya. Yogie terkejut, tentu saja. Bagaimana aku bisa menghindarinya? Yogie membatin. Tapi kemudian grumpie biru yang melayang di sampingnya menjulurkan ekornya yang spiral. Yogie ingat. Segera ia menggenggam benda seperti berlian di ekor grumie biru itu,  dan tak lama cahaya biru yang terang berpendar dari sayap dan dahi hewan itu.
            “AAAARGHH!!” terdengar sebuah suara mengerang.
            Yogie tersenyum, kemudian melanjutkan lagi setengah berlari menuruni anak tangga yang telah kelihatan dasarnya.

            “Kau tidak apa-apa, barra?” Gadis itu telah berdiri di ujung tangga.
            “Ya.” Yogie menjawab, singkat. “Hei, namamu siapa?”
            “Aku Gutanana, barra! Dan tadi kau bilang namamu Yogie, barra?”
            Yogie mengangguk. “Kenapa dari tadi kau selalu berkat barra-barra-bara?”
            Gadis itu tersenyum. “Bahasa kami, barra!”
            “Oh begitu” Yogie menggaruk dagunya. Mungkin yang dimaksud Gutanana adalah dialeg atau logat. Tak aneh bukan? Di indonesia saja ada banyak dialeg atau logat tergantung suku atau daerah tempat tinggal penduduknya. Sama sekali tak mustahil di tempat asing ini juga ada logat tertentu.

            Gutanana melangkah lagi. “Untunglah kita sudah berhasil menjauhi perbatasan, barra! Prajurit Dark Kingdom tak bisa bertahan lama bila sampai di sini, barra!”
Gadis itu membuka pintu besar tak jauh dari ujung tangga. Cahaya terang langsung saja membuat Yogie mengangkat lengannya, menutupi matanya.

“Dimana kita?” Yogie bertanya.
            “Kita sudah sampai, barra. Selamat datang di Shiny Land, barra!” Jawab Gutanana, sambil melambaikan tangannya ke samping, layaknya seorang oemandu wisata yang menunjukkan bangunan-bangunan penting.

            Yogie tersenyum geli, dan menurunkan lengannya. Ia melangkah keluar dari pintu dan matanya terbelalak. Pemandangan yang kini terhampar di depan matanya sungguh membuatnya takjub.

(Bersambung)

Mei 18, 2011

Jreng-Jreng!

  Lega itu relatif. Setiap orang mengalami kelegaan karena hal yang berbeda-beda. Kalau ada yang lega karena berhasil nginjek kecoak, atau ada yang lega karena rumahnya gak jadi kegusur, maka saya lega karena...
I know i'm cool :p
You see? hehe

Mei 14, 2011

Farewell Party

Soo happy the blogger.com problem has been solved... 2,5 days without blogging made me sick (seriously?). hehe...
Okay, let's forget it and sigh the front :) I wanna post my farewell party right now.

First, what about some fashion attack...




We wore: 
    Jas (special for me: Jas kedodoran), kemeja aneka warna, dasi aneka motif, celana hitam formal (special for me: jeans pensil. haha), sepatu-sepatu resmi (special for me: Sendal gunung Eiger. well, saya benci pake sepatu. hehe), dan lain-lain

Question: Why don't i mention the labels / brands of our outfits?

     Well, I forgot to ask the models about the brand/labels they wore. Soo sorry! haha.
     This photo was taken by me last week, when i met my classmates for the last times (Not the least, cuz we'll meet again at 16th: PENGUMUMAN KELULUSAN UJIAN NASIONAL. Semoga semua lulus! -Amin ya Allah- :)


     Farewell party nya diadakan di UPI Convention Center. Kabarnya sih, ini gedung paling mewah di sumatera barat, sehingga dibooking buat penyelenggaraan ESQ se-sumatera barat beberapa kali setahun. Tapi gak tau juga pastinya gimana. Tapi ya, sayang banget. Permadani nya mewaah dan mahal, malah jadi alas buat diinjak. kalo di rumah saya yah, yang begitu bagusnya dipakai buat tidur-tiduran. (guembel) hehe.



Jas saya kedodoran banget lho.
3 Orang teman malah bilang saya mirip penyihir, soalnya yang saya pakai bisa dibilang lebih mirip jubah daripada jas. ADUH MALU.

 Tapi ngomong-ngomong soal penyihir, ini tempatnya mirip hogwarts lho. liat aja tuh, arsitektur dinding nya. mirip banget kan? Bedanya, kalo hogwarts tua dan penuh debu, sedangkan ini mewah banget. haha.


 I'm a kind person. so that i don't want to disturb you by post many photos.
fotonya diatuin aja. maaf (bego. emang siapa juga yg mau liat?)
hehe :)

Tapi apa boleh buat. permintaan harus tetap saya penuhi.
I don't want to make my fans dissappointed.
gyaaa kasihan mereka :) <3

Love my classmates.
sayang gak semua yg poto-poto. Pada asyik dengan kamera sendiri sih -_-

We're boyband wannabe!
wkwkwk...

Sebagai tukang foto... saya sakit hati.
Kenapa pas lagi keren saya selalu gak kebagian tempat...?
(nangis)

XII IPA 5...
gonna miss u guyz all... <3

Sebenernya banyak acara seru. But, gak saya foto. Tapi direkam pake video.
Gak lucu dong kalo dipost di sini. Loadingnya bakal lamaa...
Saya gak tega.

P.S
Btw thanks so much ya, buat teman-teman yang udah mau kirim cerpennya ke AOmagz!
Waah... saya terharu lho. Ternyata banyak juga yang rela tulisan-tulisan bagusnya dimuat. Padahal itu blog butut banget. hehe.
MAKASIH BANYAAAK...
Buat yang lain, kalo ada yang mau kirim, silahkan ke AOmagz@gmail.com
yay!

Mei 10, 2011

Yogie And The Shiny Land - Part #1

Morning muggles! :)
Hehe. Honestly, I'm not too interested to newspaper. But I must, if my story has been published there :)
Ya, saya gak begitu suka baca koran saudara-saudara. Soalnya berita atau tulisan yang muncul di sana, kebanyakan kriminalitas atau politik —well, I hate politics— yang seringkali membuat sakit hati. Minimal miris lah.

So, saya suka baca yang ringan dan bisa bikin senang aja. Komik, novel, ebook, juga blog-blog!

Tapi ya, kalau tulisan saya dimuat, saya terpaksa baca koran juga. [Belagu banget Lo, Aul..!] *peace

Masih di koran kesayangan saya, Harian Singgaang terbit dan beredar di Sumatera Barat.
Thanks's so much, Singgalang!

Pose baca koran. ckckck...

This is it! Yogie And The Shiny Land by AuL :)

Mau baca...? Mau baca...?
Hehe... Oke!
So. Ready for my latest Story...?



-----Yogie Series - Part #1 Bingung! -----




Yogie terbangun. Cahaya matahari menyilau, membuatnya mengerjapkan mata. Sekali-dua kali-tiga kali. Dan apa yang ia lihat di hadapannya tak bisa ia percaya. Ia coba mencubit pipinya. Sekali-dua kali-tiga kali. Hingga pipinya memerah. Dan yang ia lihat di hadapannya belum juga hilang.

            Ini bukan kamarnya! Kamarnya hanyalah sebuah ruangan kecil dengan satu tempat tidur dan sedikit barang-barang : lemari penuh baju-baju dan celana keren, meja belajar yang di atasnya ensiklopedia, kamus, komputer, kamera dan mini DVD. Di kamarnya juga ada meja dengan laci penuh mainan. Ketapel, teropong, tambang, kaca pembesar, gas tidur, kotak P3K, kotak bahan-bahan kimia dan sebuah buku catatan. Yogie memang gemar film, game berikut pernak-pernik yang berbau RPG atau petualangan.
            Dan yang ia lihat sekarang adalah sebuah ruangan tua yang penuh debu. Seperti bangunan tua di zaman perang. Dinding-dindingnya terlihat begitu lapuk, penuh retakan dan berlumut. Tidak ada benda apapun di ruangan itu selain sebuah meja yang juga terlihat sangat rapuh dan kuno.

            “Krriiiietttt…”
            Terdengar bunyi berderit – Seperti pintu yang berkarat, yang dibuka setelah ratusan tahun – menggema di seluruh ruangan. Bulu kuduk Yogie berdiri. Di tempat yang sungguh asing ini, siapa yang mungkin tidak asing baginya? Secara spontan ia pun bersembunyi di belakang meja.

            “Tap… tap…”
            Terdengar suara langkah, mendekat. Sebentar hening, tak ada tanda-tanda apapun yang terdengar. Namun akhirnya langkah-langkah itu terdengar menjauh. Menyisakan kelegaan di dada Yogie, yang tadi sempat sesak karena debaran tak karuan.

            Ya ampun! Di mana ia sekarang? Yogie bertanya dalam hatinya, bingung. Sambil memejamkan mata, ia mencoba mengingat, bagaimana ia bisa berada di sini. Dan detik selanjutnya, ia terkejut. Ia tak ingat apapun selain namanya dan kamarnya! Aduhh… ini apa-apaan?

            Segera, ia berdiri. Dengan sedikit harapan, berjalan mondar-mandir mencoba mengingat segalanya. Segalanya! Keluarganya, rumahnya, dan... Jantung Yogie berdebar keras. Ia ingat dua hal lagi selain namanya dan kamarnya: Ciara! Gadis centil dan angkuh yang ia sukai! Dan ia juga ingat Hanna, sahabatnya!

            Well, kau memang tak bisa melupakan seseorang yang kau suka. Kau mungkin akan mengingatnya sepanjang waktu. Dari bangun pagi, hingga malam hari, dalam mimpi, hingga pagi lagi. Sayangnya, hal itu tak dibutuhkan Yogie sekarang. Ia ingin mengingat hal-hal lain yang lebih berguna. Bagaimana bisa ia tba-tiba berada di sini? Dan… dimana ini…?

            “GRUMMPI…. GRUMPIII…!!!”
            Tiba-tiba seekor hewan melompat-lompat, masuk dari liang pintu yang sedikit terbuka. Yogie yakin, hewan yang kini melompat-lompat kegirangan di hadapannya bukan kelinci atau kangguru. Ini adalah hewan yang belum pernah ia lihat sebelumnya!

            Hewan yang cantik. Ukurannya tak lebih besar dari seekor kelinci. Bulunya sebiru langit sore, kelihatan sangat lembut – seperti bulu rubah salju, atau bulu-bulu sintesis yang dikenakan wanita-wanita kaya eropa di leher mereka – dan terang tertimpa cahaya. Sesuatu yang menurut Yogie adalah sepasang telinga, bergelung dan melengkung indah ke atas kepalanya. Benda berkilauan seperti berlian menghiasi dahi dan ekornya. Hewan ini agaknya tidak memiliki kaki, karena ia melompat-lompat dan bergerak ke sana-kemari dengan ekor spiralnya. Dan sebelum Yogie membelainya, ia baru sadar hewan ini juga memiliki sepasang sayap kecil.

            “GRUMMPI…. GRUMPIII…!!!”
            Hewan itu bersuara sambil memejamkan mata. Kelihatannya ia senang saat Yogie membelai kepalanya. Aneh sekali hewan ini, pikir Yogie takjub. Seumur hidupnya, baru pertama kali ia melihat makhluk seperti ini. Tentunya ini makhluk langka bukan?

            “Siapa Kamu, barraa!!”

            Tiba-tiba sebuah suara menyusul langkah-langkah kaki mendekat. Pintu terkuak dengan derit yang memilukan. Seorang gadis muncul, menatap Yogie penuh curiga. Ia mengenakan pakaian yang sungguh aneh – Seperti pakaian para dewi di buku-buku cerita tentang mitologi yunani – berwarna hijau keemasan. Rambutnya dihiasi batu zamrud yang dililit tanaman sulur. Tangannya menggenggam panah hijau tua, dan di belakangnya melompat-lompat seekor hewan yang mirip dengan makhluk biru yang baru saja ditemukan Yogie. Namun, yang berada bersama gadis itu berwarna coklat muda. Seperti warna hamster.

            “Aku… aku… Yogie.”
            Yogie mengamati gadis yang berdiri tak jauh darinya. Seketika, terkejutlah ia. Gadis itu mirip sekali dengan Hanna!
            “Ha… Hanna…??” Yogie mencoba memanggil.

            Gadis itu melepas sebuah anak panah, ke arah lengan Yogie. Untung saja, makhluk biru yang duduk bersamanya menubruk tubuhnya ke lantai, membuat anak panah yang tertuju padanya meleset menghantam dinding.

            “Heii…! Aku bukan orang jahaat!!” Teriak Yogie dengan nafas tersengal. Nyaris saja lengannya terluka. Gadis di hadapannya tenyata bukan Hanna. Hanya mirip.
            “Sepertinya begitu, barra. Mustahil seekor Grumpie mendekati orang yang jahat, barra,” Ujarnya.
            “Grumpie…?” Yogie kebingungan. “Maksudmu makhluk ini?” Yogie menunjuk makhluk biru yang kini duduk di pangkuannya.

            Gadis itu diam saja. Ia mengamati Yogie dengan seksama. Sejenak disimpannya panah di tangannya ke dalam sebuah keranjang yang penuh dengan buah stroberi. Dan ia menghampiri Yogie.
            “Kau pasti bukan penghuni Shiny Land, barra! Hanya orang asing yang tidak tahu Grumpie, barra! Darimana kau datang, barra?”
            Yogie menunduk, “Aku tidak ingat apapun…”

            Gadis itu semakin mendekat. Ia mengulurkan telunjuknya, menyentuh kepala Yogie. “Kau tidak bohong, barra!” Ujarnya. “Ayo, ikut aku, barra!”
            “Kemana?”
            “Yang pasti kita tak bisa di sini, barra! Aku takut akan datang….”

            “DHHUUAARRR!!!!”

            Tiba-tiba sebuah ledakan menghancurkan dinding di belakang gadis itu, membuatnya terpental ke arah Yogie. Ledakan demi ledakan akhirnya datang, menghancurkan satu demi satu dinding yang ada.

            “Ada apa ini…?” Pekik Yogie, Panik.
(Bersambung)

P.S.
Sebelumnya, mau cerita dikit nih. Jadi, pas buka email majalah online saya AOmagz Saya kaget. Ternyata ada yang ngirim cerpen!
Waah, thanks so much to Chacan Grace yang sudah rela tulisan kerennya muncul di majalah butut saya. hehe. Senangnyaaaa...!!
Begini nih, tampilannya. Judul cerpennya Chacan itu "Tetaplah bersinar". Yang mau baca langsung aja kunjungi AOmagz! saya gak post di sini. hehe :)

Buat yang lain, yang mau tulisannya dimuat di AOmagz jangan ragu-ragu!
Langsung saja kirim tulisan anda ke AOmagz@gmail.com!
Ditunggu! :)

Mei 07, 2011

New Face, Grab The Chocolate, And Announcements

---------- # 1 - New Face ----------

Yup. Setelah absen blogging selama hampir seminggu, saya muncul dengan kertas dinding baru. Masih di gubuk butut yang saya akui sebagai "Aul's Home" sweet home ini. hehe.
Mohon maaf deh, seminggu ini saya gak update. Jadwal padat merayap nih... lepas dari jadwal les, ada latihan paduan suara juga -buat tampil di perpisahan- dan yg paling penting ada perpisahan. Abis ini deh, saya post gimana serunya. Hehe.
Yakk... blog ini akhirnya saya upgrade lagi.

This is the view of my blog before its evolution. hehe

Tampilan yang sekarang cukup ribet (bikinnya). Kenapa? Karena saya design secara manual. digambar pake tangan, dengan kertas HVS dan pena. Butuh waku berhari-hari sampai saya akhirnya putuskan "cukup". Dan segera di scan ke warnet. Di rumah di edit lagi pake photoshop. dikasih warna, diperkecil, di bersihin, dan jadilah... 


--------- #2 - Grab The Chocolate ---------

Jangan salah sangka. Saya gak begitu suka coklat kok. Hehe. Tapi yah, ini adalah bentuk partisipasi saya buat ngerayain 200 stories nya, Bang Yoga of Gaphebercerita.blogspot.com (yang entah kenapa senang dipanggil Gaphe). Hehe. Peace bang :)

Apa arti blog Gaphe Bercerita buat kamu?

Hmm... Http://gaphebercerita.blogspot.com sejujurnya adalah satu diantara beberapa blog yang saya favoritkan. Kenapa?

- Inspiratif. Percaya atau nggak, saya banyak mendapat inspirasi dari blognya bang yoga ini. Postingannya keren2 boss!

- Kreatif. Buat yang belum tau seberapa kreatifnya blog ini, monggo dateng langsung ke sana. Soalnya seberapa tinggi kreativitas bang yoga itu, tak bisa diceritakan satu persatu.

- Inovatif. Saya nggak bercanda lho. Blog ini penuh inovasi. Hampir seluruh bagian dari blog ini begitu orisinil. Sama sekali bukan ikut-ikutan atau nyontek. Yang paling berkesan adalah slogan "yumilah yumiwati" untuk wisata kulinernya. Hebat kan...?

- Atraktif. Hampir seluruh postingan di blog ini atraktif banget. Misalnya ya, kalau bang yoga ngepost kuliner. Yang baca jadi tertarik ingin coba sendiri makanannya. Trus kalo yang dipost itu perjalanan ke tempat-tempat indah seperti gunung atau hutan. Yang baca jadi tertarik ingin coba juga pergi ke tempat tersebut.

- Contoh Yang Baik. Buat anda para tetangga yang ingin belajar bagaimana menjadi seorang blogger yang baik, Blog ini contoh yang paling baik. Mulai dari tutur bahasa dalam setiap postingan, hingga bagaimana bersikap sebagai blogger yang "Down To Earth" banget. Yup. yang punya blog nggak cuma sibuk dengan blognya. Ia juga rajin berkunjung menyemangati setiap followers nya.


---------- #3 - Announcements ----------

Belakangan ini saya baru sadar, ternyata ada banyaaaaak sekali blogger baik yang memfollow blog saya ini, tapi tidak meninggalkan link blognya. Memang sih, buat yang lain nggak masalah. Tapi buat saya, ini masalah besar lho.
Gimana saya bisa berkunjung balik? Gimana saya bisa follow balik? Gimana bisa menjalin hubungan pertetanggaan antar blogger yang baik...?

Nah, untuk itu saya ingin mengumumkan:
- Bagi blogger yang sudah follow blog saya tapi belum saya follow balik, mohon beritahukan link blog anda, agar saya pasang segera di "NEIGHBORHOOD".

- Bagi blogger yang sudah follow blog saya, tetapi link blog nya belum muncul di "NEIGHBORHOOD", mohon beritahukan link blog anda, agar saya pasang segera di "NEIGHBORHOOD".

Mei 01, 2011

Launching My Online Magazine, AOmagz!!

Yeah! Akhirnya jadi juga... Majalah Online saya AOmagz!!
Walaupun masih sangat sederhana sih... (bawaan masih baru terbit beberapa jam tuh). Tapi saya janji akan terus edit dan terus diperbagus... hehe.

Ayo main ke AOmagz! Ayo ayo!! hehe



http://AOmagz.blogspot.com
http://AOmagz.blogspot.com
http://AOmagz.blogspot.com
http://AOmagz.blogspot.com

Jadinya lumayan juga sih. tapi ya, itu tadi. karena masih baru jadi belum sempat diapa-apain. masih standar banget. Hehe...
Mau screenshoot...?
Khusus yang pertama, apa boleh buat. Cerpen saya! gyahaha

Begini deh tampilan halaman utamanya.
Itu yang baru ngirim tulisannya si A S Oktriwina. Baik banget yaa!

Nah....
Mungkin mau kasih tau itu dulu deh.
Next post baru bisa macem-macem. Lagi buru-buru nih... dikejar waktu deadline yg ditetapkan sendiri.
Mohon kritik dan sarannya ya!!



Trus buat yang mau ikutan nulis di AOmagz silahkan kirim tulisan teman-teman vie email ke:
AOMAGZ@Gmail.com

See-yaa!