Kalau teman-teman melihat tumpukan barang bekas di pasar, apa yang akan teman-teman lakukan? Pasti kebanyakan akan menghindar, kan? Jangankan membeli. Mampir dan melihat aja boro-boro. Ya kan? Ngaku? wkwkw #Peace. Tapi ya, seperti itu kira-kira gambaran umum bagaimana reaksi masyarakat jaman now melihat sebuah benda atau produk di pasaran. Maunya yang baru, yang mewah, yang ber-merk. Memang sih, masih ada beberapa kalangan yang memiliki minat tinggi pada produk-produk kerajinan handmade yang ada aroma ethnic nya. Baik untuk koleksi pribadi, pajangan, hadiah, maupun untuk dijual lagi. Tapi sudah nggak begitu banyak. How sad..
Dia yang hidup dari barang tak terpakai dan sering terbuang
Kreativitas memang tak memiliki batas. Seperti misalnya seorang pengrajin kreatif bernama Wijo. Ia memiliki pemikiran lain saat jalan-jalan di pasar dan melihat karung goni berserakan. Ia langsung membeli karung goni tersebut secara asal karena harganya murah, tanpa tahu mau diapakan. Nah, suatu ketika, salah seorang temannya memiliki produk kerajinan dari goni yang agak rusak. Ternyata, Wijo bisa memperbaikinya. Dari situlah, kemudian ia mendapatkan ide untuk mengolah karung-karung goni yang ia punya menjadi produk lain yang bernilai tinggi. Dan kini, produk hasil buatannya sudah laris terjual di marketplace online.
Kreativitas bisa diperoleh dengan observasi dan rasa penasaran
Keterampilan yang dimiliki Wijo didapatkan secara otodidak. Tanpa kursus, tanpa peralatan profesional. Semua serba sederhana. Keterampilan yang ia punya berasal dari memperhatikan saat pengrajin lain sedang berkarya. Satu-satunya hal yang menjadi hambatan untuknya hanyalah rasa malas. Karena, pengerjaan pembuatan produknya cukup berat, mulai dari mencuci sampai finishing.
Ciri khas dari Produk buatan Wijo ini yaitu tidak adanya penambahan cat, dengan tujuan agar tidak menimbulkan sampah baru. Karena tekadnya adalah untuk memanfaatkan sampah, sehingga menjadi salah satu solusi untuk mengurangi jumlah sampah saat ini. Wijo sendiri menginginkan orang-orang di sekitarnya juga ikut melakukan kegiatan seperti dirinya. Ia ingin semua orang mau mengkreasikan barang bekas jadi berbagai barang yang lebih bermanfaat. Misalnya, membuat lampu hias.
Potensi ekonomi produk lokal itu sangat luar biasa besar
Beberapa orang masih ragu untuk membeli lampu hias hasil kerajinan lokal. Mereka lebih memilih barang impor. Padahal, kerajinan lokal punya potensi yang besar banget lho! Buktinya, industri kerajinan tangan adalah subsektor industri kreatif dengan kontribusi terbesar dalam nilai ekspor. Dimana industri ini menyumbang 18,26% ekspor sektor ekonomi kreatif, dan 1,04% terhadap total ekspor nasional.
Permintaan ekspor buat produk kerajinan lokal juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2010 nilainya mencapai 15,5 triliun. Kemudian naik menjadi 21,7% pada tahun 2013. Ini menandakan minat masyarakat baik internasional maupun nasional terhadap kerajinan lokal masih cukup tinggi.
Lampu hias dihasilkan dari proses kreativitas
Produk kerajinan lokal memang unik dan menarik. Karena itu adalah buah dari kreativitas para pengrajinnya. Misalnya saja, ada produk lampu hias yang dibuat dari anyaman lidi daun tebu dan amput kayu.
Lampu hias ini berbentuk balok panjang yang disusun dari anyaman lidi daun tebu. Di bagian tengahnya terdapat amput kayu yang diukir menjadi lukisan bunga. Lampu hias ini memunculkan kesan etnis yang tinggi. Perawatan lampu hias ini bisa dibilang lumayan mudah, cukup diletakkan di tempat kering dan terkena sinar matahari agar tidak mudah rusak oleh jamur.
Unik dan kreatif banget kan? Karena dibuat dengan tangan, lampu hias inipun diproduksi secara terbatas. Harganya juga lumayan terjangkau, hanya Rp 100.000!
Selain itu, ada juga pengrajin lampu hias kreatif lainnya. Ini adalah lampu hias yang dikombinasikan dengan aroma terapi listrik. Produk ini cocok untuk relaksasi, menghilangkan stress dan kepenatan setelah beraktifitas sehari-hari.
Cangkangnya sendiri terbuat dari batu alam dan mangkuk kaca. Di dalamnya sudah termasuk lampu hias dan minyak aroma terapi 4.5 ml. Untuk medapatkannya hanya perlu mengeluarkan kocek sebesar Rp. 121.000 saja.
Tantangan pasti ada, salah satunya dari produk tiruan
Sayangnya, sebagus apapun suatu produk, pasti akan selalu ada tantangan dalam bisnis. Saat ini, pengrajin lokal sedang ketar-ketir karna banyaknya produk tiruan dari China menginvasi pasar.
Pedagang Tanah Abang misalnya, mengaku lebih memilih produk tiruan tersebut karena harganya yang jauh lebih murah namun kualitasnya juga masih bersaing. Makanya, sekarang sekitar 80% barang China mendominasi Tanah Abang. Hal ini mungkin bisa terjadi karena perjanjian China ASEAN Free Trade Area (CAFTA) alias perdagangan bebas yang sudah diberlakukan.
Pemerintah sebenarnya sudah berupaya untuk mengendalikan keadaan ini. Seperti mengadakan pelatihan kerajinan di daerah-daerah, atau juga membantu akses permodalan pengrajin. Selain itu, Standar Nasional Indonesia (SNI) juga mulai diterapkan supaya barang lokal yang dipasarkan memiliki kualitas yang bagus.
Tak hanya pemerintah, ternyata juga ada beberapa pihak swasta yang masih peduli dan ikut mengembangkan pengrajin lokal loh. Misalnya Qlapa. Situs ini kini menjadi penghubung antara pengrajin dan pembeli lewat internet. Hal ini jadi solusi buat daerah-daerah pengrajin yang jauh dari pasar.
Di dalam situs ini, ada banyak banget variasi lampu tidur yang unik. Produk-produk tersebut merupakan hasil kreativitas para pengrajin lokal lho! Kalau kamu tertarik buat menghias kamarmu dengan lampu tidur yang bernilai tinggi, coba deh kunjungi situs Qlapa di www.qlapa.com!
Saya jadi ingin lampu hiasnya. Untuk terapi obat stres tatkala datang.
BalasHapusLangsung order aja maas :)
HapusAku ingin tasnya buat belanja ke pasar hehehe
BalasHapusSaya juga pengen. Wah ini belum ada artikel baru.
Hapus@Alid :
HapusYakin mas mau ke pasar?
Bukan si ibuk? hehe
@Djangkaru :
HapusHaha iya mas seminggu kemaren hiatus dulu demi tesis
Saya yakin, pengrajin produk handmade selalu memiliki pasar penggemarnya tersendiri mas... Jadi sepertinya tidak akan pernah pudar, meski serbuan dari produk China..
BalasHapusIyia sih.
HapusTapi makin berkurang masaa
Bagus sekali produk handmadenya, saya setuju sebenarnya produk lokal seperti ini memiliki potensi yang sangat besar untuk bersaing dengan produk-produk luar negeri.
BalasHapusIya benerrrr
HapusSayangnya yaa gitu dhe
Ayo Dukung Pengrajin Produk Handmade Kreatif di Indonesia!
BalasHapusdiantara hasil kerajinan yang ada diatas Aku paling suka tasnya, membiasakan membawa tas saat berbelanja bisa mengurangi sampah kantong plastik loh
Ayoo!
HapusIya bener, reduce pemakaian plastik bisa jadi langkah go green juga ya hihi
Ayo kita dukung..... pakai coblos ngk mas, hehehe....
BalasHapusohy...bahan pada gambar no 1 , biasanya hanya digunakan utk membuat keset tpi ditangan orang kreatif bisa berubah wujud menjadi barang yg unik dan bernilai jual tinggi. :)
Sependapat, kang Nata ☺
HapusUnik banget tasnya ya ...
@Kang nata :
Hapus-____-
bukan pemilu kang
Iya benerr
@Himawan :
HapusHaha iya
Memanfaatkan barang atau perabotan bekas jadi kreasi seni seperti ini ingin kupelajari.
BalasHapusHasil kreasinya justru kelihatan unik dan artistik ��
Itu tasnya juga jadi oke banget ...
Tinggal googling mas. Ada banyak di internet wkwk
Hapushaha iya
Sukaaa lihat yg lampu dari anyaman itu, AuL. Kereenn yaaahh. Tasnya jg unik tuh.
BalasHapusIyaa keren betss mbak
Hapuswah mantap lampu hiasnya
BalasHapusIyaa mantapp
Hapusjatuh cinta di lampu hiasnya... kreatif bgt!
BalasHapusCieeeh sampe jatuh cinta wkwkw
HapusItu tas karungnya aesthetic bangetlah Auuuul, sukaaa!
BalasHapusAyok kita dukung para UMKM biar brand lokal bisa maju dan mendunia!
Hihihi asthetic XD
HapusAyooo!
Ya ampun kreatif banget yah kak. Pokoknya gue dukung pengrajin produk handmade. Semua produknya keren-keren soalnya. Hehe
BalasHapusIya bangeeet
HapusAku justru rada males kalo tau produk yg dibeli asal china :p. Krn keseringan kualitasnya ga bgs. Dari dulu yg aku liat dari produk itu pasti kualitas. Udah banyak bgt kok handmade lokal ato craft lokal yg kualitasnya jauuuh di atas produk impor.. :) kalo hrgnya bisa murah, ya syukur. Tp kalo memang hrgnya hrs mahal, asal kualitasnya bgs, aku sih ga keberatan
BalasHapusHihihi semoga konsumen indonesia semuanya kayak mbak yaa
Hapusfaktanya barang handmade dri barang2 bekas itu bentukannya lebih keren dan unik dripada yang dibuat dengan bahan baru.. iyhh kan??
BalasHapusYes, dan lebih bernilai seni pastinya
HapusWaaa bagus ya dek Aul. Sekarang banyak anak-anak muda yang punya kreatifitas tinggi menjadikan hal sederhana kayak gini jadi sebuah bisnis. Keren!
BalasHapusIya kaaak bener banget
Hapus