September 26, 2011

Menunggu: Aku Tak Suka Itu

Soo Bussy.
I'll post something in my journals soon.
Now, whut about a poem?

 Menunggu: Aku Tak Suka Itu



         Kau bilang hendak memberiku kunci untuk membuka gerbang di langit waktu depan kita. Dan kau berjanji akan terbang ke sana, bersamaku, membawa serta relief-relief cinta yang kita ukir bersama dalam rindu, resah, haru dan gundah gelisah. Tapi hingga lumut bersarang di dahan terakhir tempatku bertengger dan aku menggigil digigiti dingin: Kau tak datang. Pun aku menunggu dengan sabar. Aku tak suka itu, kau tahu. dimana kau?
        Kau berkata pasti datang secepat kilat yang menyambar menara tua di ladang tempo hari, dengan gaun seperti tuan putri zaman edo di zaman sejarah Tokyo. Kita akan menapaki jalan berbatu dan berpasir itu lalu terbang tinggi, bersama, seperti layaknya sepasang burung hantu, bergerak perlahan dalam keanggunan. Demikian kata terakhirmu. Tapi hingga kini aku masih sendiri, di sini. Menunggu: aku tak suka itu, kau tahu.

Kau takut? Kau kehilangan rona percaya diri?
        Kau meyakinkanku kala itu, bahwa sayapmu ada untuk mengepak bersama sayapku: Bahwa kita saling melengkapi tak ubahnya awan dan hujan. Kini aku menunggu, pun kau tak kunjung datang. Aku tak suka itu, kau tahu. Tak jadikah kau ke sini? apa kau akhirnya bimbang memilih?

18 komentar:

  1. Kata-katanya puitis banget. Memang menunggu itu sangat membosankan, tidak semua orang suka menunggu terlalu lama. Semoga harimu menyenangkan kawan. Have a nice day.

    BalasHapus
  2. keren..menunggu emang gak enak.

    BalasHapus
  3. adik saya sedang galau,

    ayo senyum dikit dek,
    (jangan kelebaran gitu, ada cabe tu di giginya..!)
    hehe,

    ups..
    emang sebuah proses ya dek, atau hanya karya sastra Aul?

    BalasHapus
  4. kereen kak ^^
    lagi-lagi ayo bikin, kk sekarang jarang nongol yee... huhu

    BalasHapus
  5. iya sama, saya juga nggak suka nunggu.. hahaha..
    prosanya bagus, seperti biasanya.

    dah bosen ya aul dipuji bagus mulu?. heheheh

    BalasHapus
  6. ehem2...nungguin sapa kang aul?
    wkwkwkwkkw

    BalasHapus
  7. Yach yang penting masih tap punya pengharapan dek..

    BalasHapus
  8. pekerjaan yang paling membosankan adalah menunggu.. btw ditanya dong untuk kepastiannya biar ga penasaran

    BalasHapus
  9. jadi ingat kata2 puitis past last episode filmnya the legend of last guardian.
    :)
    sabar yak.kalo ini curhatan :D
    kalo fiksi.keep writing aja :)

    BalasHapus
  10. Eh saya suka deh burung hantu, imuuut banget. :D

    *ga nyambung ama prosa*

    BalasHapus
  11. diksinya keren deh, sastra banget.
    hehe
    jadi pengen bisa nulis kata-kata puitis kek gitu (ngiri :( )

    BalasHapus
  12. sometimes, waiting just wastes ur time..
    it's an unpredictable case.. hahaha
    di kehidupan ini memang banyak sekali yang mesti ditunngu,,

    oiyaa, salam kenal..
    nice blog ^^

    BalasHapus
  13. ul, ni blog baru ku . follow back yawss.. soale yg kmaren tuh udah acakadut ga jlas blognya :D

    thankyou , promosiin k yg lain dong. buat join bisnis Oriflame :D

    BalasHapus
  14. saingannya menunggu nya ridho rhoma kayaknya nih :D, enaknya bisa nulis poem, saya mah gk ada bakat :))

    BalasHapus

Thanks for dropping by!
Leave some comments here if you want. Use your gmail or blogger or google account to comment. If you do not have one, choose Name/URL.

For private comments or questions just send me email to Aulhowler@yahoo.com

Thank you :)