April 16, 2014

Return

       Yess. I'm return.
     Maksudnya bukan sekedar kembali dari berlibur seperti biasa. Kembali dalam konteks ini adalah kembali kembali pada jalan. Pada tujuan. Pada rencana-rencana yang dulu saya cita-citakan untuk dilaksanakan. Return barangkali lebih terdengar serius daripada sekedar Back. Isn't it? And that's it ;)

     Lebih spesifik, saya kembali pada kepenulisan. Well, you know: Saya hampir tak pernah menulis sesuatu yang "bernilai" lagi belakangan ini. Saya sibuk dengan urusan kampus. dan bersenang-senang. dan ujian. dan bersenang-senang. dan tugas-tugas. dan bersenang-senang. dan mengaku tak punya waktu lagi untuk menulis (yang saya nyatakan sebagai hobi serta bagian dari profesi). Saya mengkambing-hitamkan kesibukan. Padahal setelah dituliskan pada kertas, ternyata jadwal saya tak seberapa. Ada banyak waktu kosong yang bisa saya gunakan untuk menulis, sebenarnya. Tapi memang, selain karena manajemen waktu yang buruk, saya juga terlalu banyak bersenang-senang/hangout dengan teman-teman, terlalu candu akan TV, Laptop dan Handphone, terlalu banyak godaan aktvitas lain yang jauh lebih menyenangkan dan lain-lain. Dan hasilnya saya mandul. Saya tak produktif.


     Ini terasa seperti tamparan ketika teman-teman saya yang lain sudah berkarya dimana-mana (padahal saya merasa mulai terjun dalam dunia kepenulisan lebih dulu daripada mereka). Sementara, apa yang bisa saya banggakan? Saya tak punya karya. Saya terlena dengan hal lain yang tak begitu penting. Dan tanpa malu saya masih mengakui diri sebaga penulis. Konyol. Saya bahkan sudah tak menulis lagi. Sungguh. Hal ini mengganggu pikiran saya seminggu ini, saya gundah saudara-saudara. Galau sudah terlalu mainstream.

     Semalam saya sudah mulai berusaha memperbaiki kembali semuanya. Curhat habis-habisan pada salah satu penulis hebat yang saya kenal, Bang Sulung, dan mendapatkan banyak teori solusi untuk mengobati kemandulan saya. Termasuk untuk mengobati orientasi kepenulisan saya yang sakit (belakangan ini saya cenderung matrealistis. Menulis demi imbalan. bukan lagi demi kesenangan. hiks..). Padahal dulu saya tidak begitu. Dan karena itulah saya ingin kembali. Kembali seperti dulu.

      Lalu blog ini, yang beberapa bulan ini terasa hanya dipenuhi oleh tulisan kosong tak bernyawa (karena memang tidak serius dalam hal konten, update karena terpaksa) insya Allah akan saya benahi juga. Mungkin akan ada hal yang cukup "bernilai" yang bisa saya share. Daripada sekedar laporan kegiatan. Well, memang saya adalah personal blogger, yang menulis blog untuk kesenangan dan kepuasan sendiri. Tapi saya lupa, bahwa ketika seseorang sudah memutuskan untuk menaruh sesuatu di internet, ia punya tanggung jawab besar terhadap apa yang ia taruh. Karena hal itu akan dinikmati banyak orang. Bila tak ingin orang lain menikmati, maka tulis saja di buku catatan, dan simpan di dalam laci dengan kunci.

     Saya harus memikirkan pembaca juga, selain kepuasan batin saya dalam memiliki blog dan mengelolanya.

    Bismillah. Wish me luck, everyone! Terima kasih untuk message FB, SMS, E-mail dan mention-mention dukungan yang telah teman-teman berikan untuk tetap mendukung dan mempercayai saya (walaupun saya sendiri sempat merasa kehilangan semangat, minat dan kepercayaan diri). I really appreciate it and I love all of you deeply.

Regards,

Aul Howler 

9 komentar:

  1. hihihi welcome back, aul :)
    jangan hiatus hiatus lagi yaaaaaaa

    BalasHapus
  2. Suka sm gaya bhsanya:), smngat brkrya ya

    BalasHapus
  3. semangat aul......

    jujur, aul adalah blogger inspirasi saya.....

    BalasHapus
  4. Then welcome back,
    'kemandulan' menulis di blog juga saya alami lho. Pengennya masih bisa anytime posting, sesering dulu...tapi ada kondisi off line yg perlu saya sinkronkan, jadi...selamat aktif kembali nge-Blog ya..dan sukses selalu utk hal-hal lainnya

    BalasHapus
  5. Semangat, Aul!

    Mungkin lu masih angot-angotan begitu, karena belum benar-benar menganggap menulis itu sebagai passion, calling, atau bagian dari hidup lu. Belum menganggap juga menulis bisa dijadikan sandaran hidup. Atau mungkin karena belum dijlni secara profesional.

    Sama kayak gue, bro. Gue juga masih angot-angotan. Jujur aja nih, gue angot-angotan yah karena masih belum menemukan tekanan dalam menjalani profesi ini. Belum ketemu yang namanya hater atau deadlne. Yah jadi masih kayak gini dah. -__-

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya juga sama, masih angot-angotan

      yaa kurang keukeuh untuk menulis... tapi mumpung ada waktu, berarti harus mengaktifkan tulis menulis...

      Hapus
  6. welcome back to the blogging world!
    tetap berkarya dalam bidang menulis ya:D

    http://dindaloysia.blogspot.com

    BalasHapus
  7. Ah sama. Sirik juga sama orang lain yg udah bikin karya ini itu, tapi kitanya sendiri ga berusaha bikin karya. Ga bikin karena minder ga bisa bikin tulisan yg "bernilai".

    BalasHapus
  8. kunjungan perdana...semoga tetap semangat berkarya...happy blogging always...

    BalasHapus

Thanks for dropping by!
Leave some comments here if you want. Use your gmail or blogger or google account to comment. If you do not have one, choose Name/URL.

For private comments or questions just send me email to Aulhowler@yahoo.com

Thank you :)