Agustus 16, 2023

Gizi Buruk, Stunting dan Kental Manis : Ternyata Ada Hubungannya?

 


Well, Hello Muggles! Beberapa waktu yang lalu, saya dan beberapa orang rekan-rekan Blogger Padang mengikuti serangkaian kegiatan diskusi yang diangkatk oleh YAICI (Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia). Selain Blogger, kegiatan ini juga diikuti oleh sejumlah media online Independen, juga ada penulis buku dan orang penerbitan juga. Nah, kegiatan ini membahas topik yang lumayan lagi hangat-hangatnya di dunia kesehatan, yaitu perihal gizi buruk dan Stunting. Awalnya dipaparkan data-data mengenai gizi buruk dan stunting di Indonesia dan beberapa wilayah yang sudah diteliti. Sebuah fakta yang mencengangkan kemudian juga disampaikan : bahwa salah satu sebab utamanya adalah Kental Manis? What???

Kental Manis BUKAN Susu!

Udah pada tau dong ya, bahwa sejak awal 2020-an, penyebutan Susu Kental Manis sudah dilarang, lalu diganti hanya dengan istilah Kental Manis saja. Kenapa? Karena ternyata terbukti dari hasil penelitian sejumlah pihak dan juga dari pengecekan oleh BPOM, ternyata dalam setiap kemasan Kental Manis hampir tidak terkandung susu. Ya ada sih, tapi dalam porsi yang sangat keciiiiiiiiil terutama untuk rasanya saja. Sedangkan komposisi utamanya gula. Betul pemirsa, gula! Cara sederhana untuk membuktikannya, teman-teman bisa memanggang kental manis yang telah dituangkan ke dalam sendok. Setelah beberapa waktu nanti pasti akan terbentuk pemadatan karamel yang berasal dari gula nya.

Orang-orang juga menggunakan Kental Manis sebagai topping untuk hampir semua dessert dan kue-kuean, yang mungkin tidak terlalu menjadi masalah asal tidak berlebihan. Tapi, yang mesti kita sadari itu yang menjadikannya minuman! 

Lalu Masalahnya Dimana?

Tahu nggak guys, sejak 3 tahun terakhir, penggunaan Kental Manis juga sudah dilarang untuk disajikan sebagai minuman. Kan, Kental Manis itu bukan susu. This is very important! Karena, ternyata faktanya banyakkkkk sekali orang tua yang tidak mengetahui hal ini dan menyajikan Kental manis sebagai minuman untuk anak-anak mereka. Untuk diminum setiap hari sebagai pengganti Susu Formula, karena harganya jauh lebih murah dan rasanya juga lebih disukai anak-anak. Sementara kan kita tahu ya isinya gula semua, tidak ada kandungan gizinya!

Selain itu, terbiasa mengkonsumi minuman dengan rasa manis seperti kental manis ternyata membuat anak-anak tidak menyukai makanan dengan cita rasa yang tidak terlalu manis, padahal bergizi.  Seperti sayuran, daging, ikan, keju, biji-bijian. Akibatnya tentu saya mereka akan kekurangan zat gizi. Lalu konsumsi minuman dari kental manis terus-menerus malah menimbulkan timbunan gula berlebih, sehingga tak heran bila zaman sekarang anak-anak juga sudah bisa kena diabetes atau obesitas. 

Jadi Kental Manis bikin Gizi Buruk dan Stunting?

Betul. Memang bukan penyebab langsung seperti tidak adanya makanan yang dimakan seperti akibat faktor kemiskinan. Namun, konsumsi kental manjs sebagai minuman membuat anak-anak tidak makan-makanan bergizi. Yang hasilnya tentu gizi buruk. Sedangkan gizi buruk merupakan salah satu faktor penentu kejadian stunting! 

Sedihnya, masih banyak orang yang tidak tahu, atau mungkin tahu tapi tidak peduli. Bisa karena memang tak punya uang untuk membeli susu formula sungguhan. Juga mungkin karena terlalu menyayangi anak secara membabi-buta, sehingga saat anak hanya mau itu, maka orangtua mengabulkannya. Untuk sesaat memang efeknya tidak kelihatan. Tapi nanti dalam beberapa tahun, hanya penyesalan yang bisa muncul karena kualitas hidup anak-anak jadi rendah karena kurang gizi dan stunting :(

Jadi, bagaimana solusinya?

Yang pertama, edukasi. Tolong dong kita sebarluaskan informasi penting ini kepada keluarga, tetangga, kolega, teman-teman, dan siapa aja yang bisa kita edukasi. Baik langsung lewat omongan atau menggunakan platform-platform yang dimiliki seperti sosial media, pengaruh di organisasi atau komunitas. Jangan sampai pengetahuan ini putus di kamu. Kental Manis bukan susuuu! 

Yang kedua, merubah pola asuh dan pola makan anak-anak. Anak-anak harus diajarkan makan makanan yang bergizi sedari dini. Diajarkan menyukai buah dan sayur. Diajarkan menyukai daging, ikan dan telur. Diajarkan untuk tidak sering makan permen, coklat, apalagi kental manis! Diberi tahu bahwa zat manis jika dikonsumsi sembarangan atau berlebihan bisa berbahaya bagi kesehatan.

Yang ketiga, kita bisa buat berbagai gerakan agar semakin banyak orang mau ikut berkontribusi untuk menghentikan perilaku konsumsi kental manis sebagai susu. Kita juga bisa advokasi lembaga-lembaga yang bisa menyampaikan suara kita kepada pemerintah. Hopefully, dengan semakin banyaknya orang yang peduli, akan semakin besar efek yang terasa. Efek bola salju! 

Yang terakhir, juga bisa dengan mengimbangi kebiasaan rutin berolahraga untuk yang sudah terlanjur menumpuk banyak zat gula dalam tubuhnya. Let's burn the carbs and calories! Terutama pada anak-anak yang terlanjur sudah rajin mengkonsumsi kental manis sebagai minuman. 

Yuk, kita jaga kesehatan adik dan anak-anak kita! 

Jika kita menyayangi mereka, maka tentunya kita memberikan apa yang mereka butuhkan. Bukan apa yang mereka inginkan. 

10 komentar:

  1. Iya bener mas Aul. Kental Manis sudah ga masuk kategori susu. Pas kerja di perusahaan makanan juga sering bahas tentang ini sama kolega. Kalau ga salah iklan tentang produk ini juga sudah ga boleh menampilkan kesan bahwa produk ini adalah produk susu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Exactly. Wah kak cipu sudah lebih teredukasi nih drpd aku

      Hapus
  2. Untuk anak2, larangan minum kental manis sangat mudah diterima. Yang susah tuh memberi pemahaman pada orang dewasa. Terutama bapak2, khususnya cowok gantengku. Dikasih tahu, ada saja jawabnya. "Dari zaman nenek moyang ini namanya susu." kwkwkwkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali Ibu. Kadang pusing juga sama yang sudah berumur hahaha

      Hapus
  3. ondeh mandeh, anak-anak kini lah itu se minumnyo bg...

    BalasHapus
  4. saya baru tau akhir2 ini kalau kental manis itu bukan susu

    BalasHapus
  5. tantrum sekarang musimnya ya anak2 kecil

    BalasHapus

Thanks for dropping by!
Leave some comments here if you want. Use your gmail or blogger or google account to comment. If you do not have one, choose Name/URL.

For private comments or questions just send me email to Aulhowler@yahoo.com

Thank you :)