Oktober 22, 2017

[ Review Film ] Pengabdi Setan : Kenapa Ibu Datang Lagi?


Hello Muggles.
Belakangan saya jadi sering nonton film horror gara-gara temen deh -_- Sebulan lalu nonton film horor barat IT. Nah, minggu lalu saya malah nonton yang ini nih, yang lagi trending dan viral banget... Pengabdi Setan! Saya udah pernah bilang kali ya, kalau saya anti banget deh film horror, terutama yang film Indonesia. Soalnya hantu-hantunya hampir selalu bikin saya paranoid, bikin saya ngeliat-liat jendela atau kamar mandi atau nengok-nengok belakang pas jalan sendirian wkwk. Kalau film horror barat sih kayaknya hantu nya bakal di amerika aja ya, agak beda sama budaya di sini sehingga rasanya mustahil bisa nyasar ke Indonesia wkwkwk. Seperti hantu badut kemarin itu tuh. Di Indonesia mah badutnya tokoh-tokoh kartun kayak Donal Duck, Marsya, Mickey Mouse, Spongebob, Upin-Ipin, dll. Tapi kalau k*ntilanak, poc*ng, dll, itu kan relatable banget ya sama Indonesia wkwkwk. Jadi saya ngeri. Saya hindarin bangettt nonton-nonton film yang ada gituannya wkwk. Nah, ini dikerjain temen nih. Saya titip tiket film lain sebenarnya, malah dibeliin ini. Daripada dibuang kan sayang banget mahal-mahal, akhirnya saya nonton juga wkwk. So here is the review...

Data Film
Judul film     : Pengabdi Setan
Tanggal rilis : Akhir September 2017
Sutradara    : Joko Anwar
Pemain        : Tara Basro, Dimas Aditya, Ayu Laksmi, Endy Arfian, Nasar Annuz, M. Adhiyta, dll

Sinopsis Cerita
Di sebuah daerah pinggiran kota yang masih tak banyak dihuni, hiduplah sebuah keluarga yang terdiri dari seorang nenek, seorang ayah, ibu, serta empat anak; Rini (Tara Basro), Toni (Endy Arfian), Bondi (Nasar Annuz) dan Ian (M. Adhitya) yang tidak dapat berbicara sejak lahir. Diceritakan bahwa keluarga tersebut sedang kesulitan uang karena terus-menerus membayar pengobatan untuk sang ibu yang telah alma sakit-sakitan, lumpuh dan sulit bicara. Segala cara telah dilakukan sang ayah dan Rini untuk memperoleh uang, termasuk dengan menjual barang-barang serta meminta royalti atas lagu-lagu yang pernah dinyanyikan oleh ibu nya, yang merupakan seorang penyanyi lawas. Namun, karena perekonomian mereka tetap sulit, sang ibu akhirnya hanya bisa dirawat di rumah. Ia hanya bisa berbaring di kasur dan membunyikan lonceng sebagai isyarat untuk memanggil anggota keluarganya bila memerlukan sesuatu. Sayangnya, sang ibu yang telah kurus kering dan pucat itu pada suatu malam akhirnya meninggal dunia tergeletak di lantai dengan kondisi tak wajar.

Sejak kematian sang ibu, ayah keluarga tersebut kemudian pergi ke luar kota untuk mencari tempat tinggal baru beserta mencari uang  pinjaman. Malang, sejak kepergian ayahnya, para anggota keluarga pun jadi sering mengalami penampakan sesosok hantu wanita yang mirip dengan ibu mereka.
Tanda-tanda kedatangannya pun mirip dengan hal-hal yang berkaitan dengan ibu mereka, seperti bunyi-bunyi lonceng, atau tiba-tiba terdengar lagu-lagu dari album lawas sang ibu. Seorang pemuda bernama Hendra (Dimas Aditya) yang merupakan anak tunggal ustad di daerah tersebut berkali-kali menceritakan kecurigaannya akan hal tersebut, yang mana ia mengatakan bahwa penampakan tersebut bukanlah ibu mereka, melainkan setan yang menampilkan wujud menyerupai ibu mereka. Mulanya, Rini dan adik-adiknya tak terlalu mempedulikan hal tersebut. Namun, suatu malam Bondi menemukan neneknya tewas tenggelam di dalam sumur di kamar mandi mereka. Sepucuk surat peninggalan sang nenek membawa Rini (dengan diantar Hendra) akhirnya menemui teman lama neneknya, Pak Budiman, yang memberikan artikel tulisannya tentang segala hal mengenai rahasia sang ibu dan nenek. Disebutkan bahwa pernikahan kedua orangtuanya tidak disetujui oleh sang nenek, ditambah lagi sang ibu tak dapat menghasilkan keturunan. Pak Budiman mengatakan bahwa ibu mereka telah menjadi anggota sekte pemuja setan dan melakukan berbagai ritual serta doa khusus sehingga akhirnya memiliki 4 orang anak. Namun, sebagai persyaratannya, anak terakhir akan diambil kembali oleh utusan para setan yaitu sekumpulan mayat hidup saat anak tersebut berusia 7 tahun.

Rini dan Toni sebagai dua anak tertua berusaha untuk tidak terlalu mempercayainya, dan merahasiakannya demi dapat menjaga dan melindungi adik-adiknya. Sayangnya ucapan Pak Budiman tampaknya benar, dimana mereka semakin sering mengalami berbagai teror dari makhluk halus. Bahkan, hantu nenek mereka juga mulai muncul dan berusaha mencelakai Ian dengan menenggelamkannya ke sumur. Untunglah Ian berhasil diselamatkan oleh ayah mereka yang masuk ke dalam sumur dan mengeluarkan Ian. Sejak peristiwa tersebut, Bondi menjadi pendiam dan tak pernah bicara lagi, dimana kemungkinan ia dirasuki oleh roh sang nenek karena ia beberapa kali berusaha mencelakai Ian adik nya. Suatu malam, kembali terjadi teror, dimana puluhan mayat hidup berdiri dari jauh, mengamati rumah dari jauh. Kemudian hantu sang nenek kembali muncul, mengurung sang ayah beserta Rini dan Toni, kemudian berusaha mengambil Ian untuk dibawa pergi. Ian yang ketakutan berpegangan pada pintu dan memanggil-manggil Bondi untuk menyelamatkannya. Bondi yang ketakutan awalnya tak mau, namun akhirnya ia kembali sadar dan menyelamatkan adiknya. Sang ayah kemudian meneriaki para mayat hidup yang mengamati rumah mereka dari hutan, mengatakn bahwa ia tak akan pernah merelakan anak bungsunya itu diambil, yang mana ternyata hal tersebut adalah keputusan yang salah.

Menjelang adegan puncak, Hendra meninggal di perjalanan karena kecelakaan sepulang dari menemui Pak Budiman. Surat Pak Budiman yang berada di kantongnya berhasil ditemukan Rini dan Toni saat pemakaman, yang mana berisi pernyataan Pak Budiman tentang ralat pada artikel lamanya. Dinyatakan bahwa ternyata anak bungsu dari keluarga tersebut bukannya akan diambil para mayat hidup untuk menjadi tumbal pemujaan setan, namun justru akan diambil sebagai bagian dari setan. Anak terakhir tersebut adalah titisan setan yang justru akan membahayakan keluarga mereka. 

Di saat-saat paling menegangkan, di hari ulang tahun Ian yang ke-7 sekaligus hari rencana kepindahan mereka dari rumah menyeramkan itu, puluhan mayat hidup dalam berbagai wujud mulai masuk ke dalam rumah keluarga mereka, berusaha mencelakai mereka, membunuh Pak Ustad yang mencoba melindungi mereka, serta berusaha membawa pergi Ian. Saat itu pula datang hantu sang nenek yang ternyata yang menyelamatkan rumah dengan menahan pintu dan melindungi keluarga mereka dari serangan para mayat hidup. Sang nenek ternyata dulunya sengaja bunuh diri dengan dengan melompat ke sumur agar dapat menjadi hantu untuk membinasakan Ian sebagai titisan setan yang berbahaya bagi keluarganya, serta melindungi keluarganya dari gangguan hantu-hantu lain.

Bagaimanakah nasib sang ayah, Rini, Toni dan Bondi?
Bagaimanakah nasib Ian?
Dapatkah mereka selamat dari teror para hantu dan mayat hidup?

Selengkapnya bisa ditonton di bioskop ya.
Masih sedang tayang kok.

Komentar saya
Film ini asli bagus banget. Kalau teman-teman baca review dari sosial media manapun saya yakin hampir semua mengatakan hal yang sama, karena memang itu kebenarannya. Walaupun saya bukan penggemar film horror (malahan anti banget nontoon film horror Indonesia, tapi kalau tayang di TV kadang-kadang ketonton juga wkwk) saya sendiri merasa film ini sangat berkualitas. Setiap scene diambil dengan sangat baik sehingga gambarnya dapat mewakili suasana yang mungkin dimaksudkan sutradara. Saya suka tone warna setiap scene yang terkesan dingin dan mencekam seperti suasana perbukitan eropa gitu, walaupun di siang hari. Saya juga suka perpindahan antar scene nya yang mengalir, serta musik latar yang tidak lebay tapi jutsru sangat meningkatkan keseraman suasana saat adegan-adegan kemunculan para hantu. Bikin saya teriak-teriak dan dengan jantung berdebar kencang. Tapi perpaduan musik, suasana scene, dan kejutan-kejutan penampakannya lah yang sukses bikin saya mabok wkwk.

Terus yang juga keren, flm ini 0% pornografi! Tanpa bermaksud menjelek-jelekkan film lain ya, maaf, tapi kayaknya udah bukan rahasia lagi ya kalau sebagian besar film horror indonesia itu ada adegan mesum, adegan ranjang atau adegan yang sedikit-sedikit mengarah ke pornografi. Di film ini sama sekali nggak ada, terutama karena tokohnya adalah keluarga dengan anak-anak dan tak ada tokoh remaja/dewasa muda yang rawan menjadi pelaku adegan kurang sopan. Ada sih, anak pertama dan kedua (Rini dan Bondi), tapi mereka anak rumahan baik-baik yang bahkan tak memiliki pacar. Ups, bukannya bilang yang punya pacar nggak baik ya. Tapi kan kalau di film horor biasanya adegan pacarannya ya you know lah.

Yang juga menarik adalah beberapa adegan lucu dari kepolosan adik-adik Rini. Humornya nggak receh dan garisng dan dipaksakan, ngalir banget seolah-olah itu beneran adegan di keluarga sehari-hari. Lucunya simpel, tapi sukses bikin penonton ketawa. Saya juga, beberapa kali ketawa. Agak aneh juga sih rasana, nonton film horror hantu-hantuan bisa ketawa gitu wkwk.

Tokoh ibu di film ini emang juara banget sih. Saat masih hidup aja udah seram, apalagi pas udah jadi hantu. Uniknya, nggak ada dandanan ala setan berlebihan sama sekali. Nggak didandanin habis-habisan kayak hantu dan setan-setan di film-film horor lain. Cuma riasan sederhana aja, yang bikin sang ibu kelihatan sangat pucat dengan kantong mata yang hitam dan sangat cekung khas orang sekarat. Tapi kayak gitu aja udah seremmmm wkwkw. Ditambah doi ngomongnya bisik-bisik serak. Ditambah lagi lonceng legendaris itu tuh. Hiiiiiiiyyyy.

Sayangnya, di film ini banyak adegan yang juga agak kurang bisa dipahami dengan mudah. Kayak mesti dianalisa / dibahas-bahas dulu sama teman baru bisa ngerti dan ketemu benang merahnya wkwk. Seperti apa maksud buah saga merah yang ditemukan Rini di sekitar kuburan Ibunya, yang juga muncul di adegan terakhir dimana ada sepasang kekasih tak dikenal menari-nari di depan toples penuh dengan buah saga merah.  Terus apa hubungannya. Kemudian juga siapa laki-laki asing yang mengganggu perjalana Hendra sehingga kecelakaan di perjalanan. Kemudian juga tak dijelaskan dengan baik, kedua pasangan di akhir film itu siapa. Orang palingan hanya akan menebak mereka adalah anggota sekte pengabdi setan juga, tapi tidak jelas siapa, dari mana asal-usulnya, dan kenapa mereka berkata bahwa kepindahan Rini dan keluarganya ke sebelah apartemen mereka akan menjadi panen bagi mereka.

Rating
Keren banget, recommended lah pokoknya. Walaupun saya teriak-teriak saat nonton, tapi saya nggak keberatan nonton lagi deh. Film hantu-hantu terbagus yang pernah saya tonton hingga sekarang. 

So, saya kasih rating 9/10
✰✰✰✰✰✰✰✰✰ 

21 komentar:

  1. agak rada-rada spoiler nihh wkwwk. takut juga buat nonton, katanya si serem2 ngagetin

    BalasHapus
  2. Coba nonton versi aslinya deh bang yang film Pengabdi Setan tahun 80an. Asli gak kalah serem ketimbang versi remake-nya!

    BalasHapus
  3. belum nonton filmnya sih, kalo Danur barusan nonton di rumah hahaha. klo dari review Aul dari segi cerita byk yg mikir sama kayak yg Aul bilang banyak yang nggak terjelaskan dgn baik dan adegan mayat hidup itu klo menurut aku pribadi merusak tone dan image film dari awal. karena mayat hidup alias zombie itu jadi ngerusak mood horrornya sih kayak film barat aja jadinya. hantu ibu kayaknya juga kurang dominan terekspos.

    sama kayak Danur, dari segi cerita menurutku kurang bagus untuk film dengan marketing sekenceng itu. ekspektasiku terlalu tinggi karena pemasarannya yg gedegedean :(

    Anyway film2 horor jaman tahun 2000 menurutku lebih serem sih such as Jailangkung, bangku kosong, titik hitam, kuntilanak.

    tapi kalau ditanya film indonesia paling horor yang pernah aku tonton: Karma, Keramat, film pendek judulnya Titisan Naya dalam antologi film Takut. Di film Takut itu semuanya bagus-bagus juga sih sebenernya :D

    Coba tonton deh, dan kalau Aul gamau nonton film yang hantuan serem2 gini, coba tonton Keramat. Ceritanya sendiri sudah sangat kuat, karakter-karakternya juga kuat, tanpa jumpscare berlebih jadi nontonnya cenderung mikir tapi muka lempeng gk kaget2 ndadak gitu. nonton Keramat yuk ah. pengen tau review Aul

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih, itu agak kurang nyambung kak ninnn
      Tapi menurut aku nggak ngerusak juga sih, soalnya kalo hantunya cuma melulu si ibu kok jd nya kurang serem juga wkwkwkkw

      Iya sih memang, film lama lebih serem2

      Nggak deh makasih kak
      I'm not into horror movies wkwkwkw

      Hapus
  4. Waa yg 0% poronografi tuh patut diacungi jempol. Guemau lihat, tapi bukan kebutuhan saya nonotn film horo #GUEBUKANPENAKUT

    Mending ketemu langsung daripada lewat film. Kan sekalian kenalan #plakk
    gamau huweee.

    Iya nih, sampe2 seriiing banget di IG story temen2 minta ditemenin/bingung sama siapa mau nonton ini. Hm lah.

    Film horor itu ga bagus untuk kesehatan jantung :( kalo kaget mukanya jadi jelek >.<
    /alasandoang

    #GUEBUKANPENAKUT ._.

    BalasHapus
  5. Film ini bagus,
    walau tidak terlalu seram menurutku tapi alur ceritanya menjanjikan.
    aku suka banget sih film horor yang kek gini,
    ga ada adegan anu nya terus banyak menyelipkan ajaran-ajaran islam yang benar.
    film ini aku kasih bintang 9. recommede lah pokoknya :)

    BalasHapus
  6. mengingat saya ga akan nonton di bioskop, akhirnya saya baca sampai abis.. takutnya kebayang2 sampai ke rumah wkwkwkwk..

    karya si joko anwar emang bagus-bagus yah..

    semoga juga ini filme memberikan titik balik film-film horor gaje indonesia wkwkwkwkkw

    BalasHapus
  7. baca sinopsisnya aja udah mulai tertarik

    BalasHapus
  8. Aku belum lihat ini. pengen lihat sebenernya sih. Udah diajakin nonton, but It might sound exaggerating, malem sebelum mau nonton, aku udah mimpi buruk banget anjir sad. Terus besoknya pengen mundur ngebatalin nonton, tapi ga enak sama doi (yang terus aku tau kalo doi ternyata udah lihat film ini 2 kali malah). Alhamdulillah wa syukurillah, doi sendiri yang tiba2 ngebatalin nonton. :D

    Take care,
    Rizuna from A Well-dressed Nerd

    BalasHapus
  9. Huahaha, kok sama banget pemikiranya kek gue yak? Gue lebih takut sama film horror indo drpda barat, jepang, dll. Karna ya setan indonesia itu kan emg bneran asli lokal indonesia bgt dan ada di indo... Klo barat gak mgkin ada, msa mrka mo naek pswat dlu? Wwkwkw. Nulis apesi guee. Gaje dah. Hahaha

    Ini btw full spoiler klo kata gue nih. :'D Untung udh nnton. jd bsa ikut spoiler Wkwk. Setuju bangettlaah ini film horrorr terkereeeennnnn. Awal2an malah lucu liat tingkah bondi sm ian, pas akhir2an mulai mabok apalagi pas terror zombi poci yg ruaamee bgtt. Pak ustadnya gak guna bat dah, bru nongol dah mati. Wakakak.

    Endingnya itu emang bikin mikirrrr. tp keren pollll pokoknya laahh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahhaa iyaaaaa!!!

      Kenapa pak ustadnya bisa mati cobaaaaa
      Padahal di film asli nya yg lama pak ustadnya yang jadi superhero pembunuh segala monsta hahahaha

      Hapus
  10. Film horor paling keren sepanjang sejarah perfilman horor di Indonesia, kerennn banget.

    http://ursulametarosarini.blogspot.co.id/

    BalasHapus

Thanks for dropping by!
Leave some comments here if you want. Use your gmail or blogger or google account to comment. If you do not have one, choose Name/URL.

For private comments or questions just send me email to Aulhowler@yahoo.com

Thank you :)