Hello Muggles! How are you?
Time flies so fast. Tak terasa, tahun 2018 sudah sampai di penghujung, ya. Tak terasa juga, ternyata sudah 4 tahun program-program di bawah label Indonesia Kreatif yang telah diterapkan di seluruh Indonesia. Banyak peningkatan di berbagai bidang yang telah berhasil dicapai dan dilaksanakan pemerintah. Berbagai pembaruan, pembangunan, pengembangan dan lain-lain, telah berhasil dilaksanakan dengan sangat baik secara merata di seluruh penjuru nusantara. Angka pengangguran menurun, angka kesakitan menurun, sektor pariwisata meningkat, perekonomian masyarakat meningkat, kesejahteraan masyarakat juga meningkat. Namun, apakah itu sudah cukup? Ternyata belum, pemirsa. Huft.
Bahwasannya, ternyata masih banyak faktor-faktor yang menjadi penghambat dan pencemar terwujudnya Indonesia Kreatif yang diidam-idamkan semua orang, terutama terkait tersebarnya informasi yang tidak benar dan terpublikasinya konten-konten yang bersifat negatif. Ironisnya, hal tersebut justru berasal dari warga negara Indonesia sendiri. Apalagi di era teknologi dan sistem informasi yang sudah sangat canggih seperti saat ini, segalanya menjadoi serba lebih mudah. Kini, semua orang bisa bersuara dan menyampaikan pendapatnya, baik yang memang benar maupun yang menurutnya benar. Kini, semua orang bisa menyebarkan informasi dengan sangat bebas, baik yang merupakan fakta maupun yang menurutnya fakta. Kini, semua orang bisa membuat konten-konten dengan tujuan tertentu, baik yang positif maupun yang menurutnya positif.
Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan kebebasan berpendapat, karena hal tersebut sudah diatur dalam berbagai peraturan perundangan. Namun, sayangnya saat ini semakin banyak oknum-oknum yang menggunakan kata bebas secara radikal dan tidak bertanggung jawab. Kebebasan digunakan demi kepentingan pribadi dan kelompok tertentu dengan segala cara, termasuk dengan menyebarkan konten dan informasi yang bersifat negatif, provokatif, korosif, dan lain-lain yang dapat mememecah belah bangsa dan merugikan orang lain yang tidak bersalah.
Sumber : Merdeka.com
Menyikapi hal ini, pemerintah sebenarnya telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi bahkan menghilangkan beredarnya atau terbukanya akses terhadap informasi yang salah (hoax) atau konten-konten yang bersifat negatif. Melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO), misalnya, pemerintah telah berupaya memblokir dan menutup akses pada informasi dan konten tersebut, juga bekerjasama dengan berbagai media dan sosial media. Namun, ternyata hal tersebut masih belum efektif, karena informasi tidak benar dan konten-konten negatif yang baru terus dibuat, lagi dan lagi secara kontinu.
Sebagai bentuk tindak lanjut, pemerintah melalui KOMINFO lalu melibatkan anak muda -- kawula usia pubertas hingga usia dewasa awal yang kini lebih dikenal sebagai generasi milenial -- untuk turut serta berpartisipasi mengurangi penyebaran informasi tidak benar dan konten negatif. Anak muda, sebagai cendekiawan kreatif melek teknologi dan sistem informasi terbaru yang memiliki rasa peduli dan intuisi akan perubahan, menjadi kalangan yang eligible untuk hal tersebut. Malah, kini anak muda harusnya berada di posisi terdepan untuk melakukannya. Anak muda akan nmenjadi salah satu kunci sukses berhasilnya misi Indonesia Kreatif.
Sumber : Zelously Blog
Pemerintah kemudian melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas, skill, mindset, cara pandang, dan rasa kepedulian generasi muda terhadap bangsa, baik melalui jalur pendidikan formal di sekolah/kuliah maupun secara non-formal melalui berbagai workshop/pelatihan, seminar, media cetak, media sosial dan lain-lain. Agar anak muda dapat menjadi generasi yang positif, religius, menjunjung tinggi kebinekaan dan memiliki rasa tanggung jawab dalam aktivitas penyebaran infromasi dan pembuatan berbagai konten. Salah satunya adalah dengan mengadakan kegiatan workshop Flash Blogging bertajuk "4 Tahun Indonesia Kreatif" yang dilaksanakan di berbagai kota, termasuk kota Padang, Sumatera Barat.
Acara ini dilangsungkan di Hotel Mercure Padang pada jurmat, 30 November 2018. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak muda agar lebih memiliki rasa kepedulian terhadap penyebaran informasi yang terlalu bebas serta meningkatkan peran pentingnya dalam membuat konten yang baik dan positif. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa, blogger, relawan TIK, dan beberapa organisasi lainnya yang berdomisili di Kota Padang.
Dengan diselenggarakannya kegiatan ini di seluruh Indonesia, diharapkan anak-anak muda di seluruh Indonesia bisa menjadi Gen Posting (Generasi Positif Thinking) yang memiliki budi luhur, rasa peduli tinggi, bekualitas tinggi, anti hoax, dan selalu positif, aktif, poduktif serta kreatif.
Dengan diselenggarakannya kegiatan ini di seluruh Indonesia, diharapkan anak-anak muda di seluruh Indonesia bisa menjadi Gen Posting (Generasi Positif Thinking) yang memiliki budi luhur, rasa peduli tinggi, bekualitas tinggi, anti hoax, dan selalu positif, aktif, poduktif serta kreatif.
ya memang di negara kita ini tdk dilarang utk kebebasan berpendapat kayak di peraturan pers gitu. tapi semua juga ada batas2annya juga ya mas.
BalasHapusYups bener bangett
HapusMantab GenPosting...
BalasHapusAku juga mau dong jadi generasi positif thingking...
hahah... sukses banget pasti acaranya...
Kuy!
HapusAku jugaaaa
Widiiiiiw, Gen Posting wkwk, keren juga sebutannya :D hehe Generasi Positif Thinking. Mantap, mas :D
BalasHapusYa kan??? hihihi
HapusIhh orang penting mah diundang acara-acara gitu yah
BalasHapusHAHAHHAHAHA
HapusNggak sih ini undangan terbuka kok sebenernya XD
Wih gokil nih acaranya. Sekarang saya hampir nggak pernah lagi ikut event kreatif kayak gini. Wkwkwk.
BalasHapusHaha iya
HapusASebenernya banyak lho mas, tapi kita nya yang sering nggak kebagian info huhu
Indonesia masih berjuang melawan hoax.
BalasHapusYups, sayangnya perkembangan per-hoax-an di Indonesia malah makin parah dari tahun ketahun
HapusEvent itu juga ada di Jakarta gk si ya? Ketinggalan berita nih ...
BalasHapusSayang banget, pengen ikutan juga euy kaya begitu.
Ada mas, seindonesia kayaknya
Hapuskemaren di bandung sha gak ikutan, seharian banget dari jam 8 sampe jam 4! mana hari kerja pula :P disana iya juga gak?
BalasHapusIya emang seharian wkwkwkwk
HapusAnak muda memang jadi generasi positif thingking yang anti hoax, produktif dan kreatif.
BalasHapusYess indeed!
Hapus