Februari 03, 2018

Flash Fiction : Bulan Berburu Cinta


Konon katanya, Februari adalah bulan berburu cinta. Orang-orang percaya bahwa di bulan kedua itu, semua pria dan wanita yang belum memiliki pasangan akan mencari calon-calon pasangannya se-agresif mungkin, karena hanya di saat itulah semua hati yang masih sendiri terbuka selebar-lebarnya; menanti para pemburu menemukannya.

Dan untuk ke-sekian puluh kalinya, aku harus kembali berburu.

"Jadi, kamu masih juga sendiri?" Kata Mary, sahabatku.


Ia adalah satu-satunya orang yang berada di dekatku sejak kami masih kecil. Ya, kami adalah dua gadis yang di besarkan di sebuah Panti Asuhan di pinggiran kota London. Sebenarnya ada banyak anak di sana. Akan tetapi mereka tak pernah mau sudi berada kurang dari lima meter dariku, karena bekas jahitan luka besar yang ada di wajahku membuatku tampak seperti monster yang siap membunuh mereka kapan saja.

"Tidak juga" jawabku tanpa bisa menyembunyikan senyuman. "Seorang cowok bernama Mike kemarin berkenalan denganku di pinggir sungai. Kami bercerita banyak, dan ternyata kami sama-sama menyukai novel thriller. Nanti malam kami akan bertemu lagi di sana. Mungkin aku akan menyatakan cintaku padanya. Tapi--bila terjadi hal-hal yang tak diharapkan-- kamu masih bersedia membantuku, kan, Mary?"

"Tentu, Alicia. Dengan senang hati. Maksudku, memangnya selama ini siapa yang selalu membantumu?" Ujar Mary sambil tertawa penuh arti.

Sayangnya, hal yang tak ku harapkan ternyata terjadi juga, malam ini. Mike menolakku cintaku mentah-mentah dengan alasan ia telah menyukai orang lain. Dan dia juga berkata bahwa dirinya bisa menjadi teman yang baik untukku.

Kuamati dirinya bergerak menjauh dariku dengan tatapan nanar. Sekali lagi, untuk kesekian belas kali, hal ini terjadi. Seharusnya aku sudah siap menghadapinya, karena, siapa sih pria tolol yang mau menerima cinta gadis  buruk rupa sepertiku?

"BEEP BEEP!". Sebuah pesan masuk ke ponselku. Dari Mary. "Sekarang giliranku?"

"Ya." Balasku singkat

"DOR!!!!"

Sebuah letusan kecil tiba-tiba mengejutkan sekelompok burung di pepohonan. Mike jatuh tersungkur ke depan, menggelepar dengan kedua tangan memegangi perutnya. Hanya dalam beberapa menit, ia tak bergerak lagi. Segera kuhampiri ia dengan setengah berlari.

"Mike? Kau tidak apa-apa?"

Tak ada jawaban. Kucoba membalikkan tubuhnya. Ia sudah tak bernyawa dengan mata terbuka. Kucoba melepaskan beberapa kancing atas kemejanya. Sebuah lubang menganga tepat di ulu hatinya, mengalirkan darah segar yang kental. Segera kukeluarkan pisau bedah dari tasku dan mencongkel lubangnya.

"Ini". Sekongong-konyong Mary sudah berada di sebelahku sambil menyodorkan toples kosong.

"Nice shot", bisikku sambil memasukkan sebongkah daging berlumur darah ke dalam toples itu. Sebongkah hati yang masih hangat.

"Thanks". Balas Mary dengan senyum lebar. "Lempar saja tubuhnya ke sungai. Kita harus segera pergi"

Untuk kesekian kalinya, perburuan cintaku selesai. Tak sabar rasanya menunggu waktu berlalu, menunggu Februari berikutnya datang untuk menyaksikanku menemukan cinta baru.

30 komentar:

  1. ini berburu daging segar untuk di makan
    karena stock di kulkas sudah habis
    ayo mary kita jual dagingnya di SuperIndo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kulitnya juga bisa buat obat gatal-gatal pak adi.

      Hahah

      Hapus
    2. HAHAHAHHA
      You got the point mas adii :)

      What? Superindo???

      XD

      Hapus
    3. Hahahahahhaha ramuan anti gatal ya mas XD

      Hapus
  2. Sadis sekali kedua sahabat itu.

    Kalau di Indonesia cinta di tolak dukun bertindak.

    Kalau di london cinta di tolak langsung di tembak.

    Bener-bener pemburu ya.

    Gerrrr sob ceritanya....

    Bikin ngeriii

    BalasHapus
  3. aw aw aw
    ngeri2 sedap euy
    hatinya dibuat dendeng
    eh tanggal 14 bentar lagi
    udah persiapan apa buat kondangan?
    (kok gak nyambung ya)

    BalasHapus
  4. di jadiin steak, enak tuh kayaknya :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. HAHAHHA YA AMPUN KENAPA PADA LEBIH SADIS DARI AKU GINI SIH XD

      Hapus
  5. well, well, well,...

    didn't see that coming, euy.

    Suka endingnya.

    BalasHapus
  6. Anjir ternyata endingnya begitu. Rusuh juga. :))

    BalasHapus
  7. sungguh sebuah kisah yang nggak untuk dicoba dirumah, jadi sebenernya masih mendingan di kita ya, cinta ditolak jadi jomblo selamanya, nggak jadi pemburu gituh.

    betewe...udah tak follow blognya deh, udah lama malah

    BalasHapus
  8. Sebagai petugas lapas ingin rasanya bilang "sampai ketemu di hotel prodeo ya" LOL. Keren btw, nggak nyangka berburu cinta ternyata literally berburu beneran :D

    BalasHapus
  9. Waw, gak nyangka akhirnya saaadiiis

    BalasHapus
  10. Haduh segitunya berburu hati, sekejam itu ya tentang perasaan nggak mungkin separah itu kali masih banyak yang segar-segar hehe yuk ah semangat

    BalasHapus
  11. Sungguh kisah cinta yang indah.
    Saking indahnya sampe bikin bulu kuduk merinding.

    BalasHapus

Thanks for dropping by!
Leave some comments here if you want. Use your gmail or blogger or google account to comment. If you do not have one, choose Name/URL.

For private comments or questions just send me email to Aulhowler@yahoo.com

Thank you :)