Maret 04, 2020

Coronavirus Sudah Masuk ke Indonesia :'(



Hello Muggles! Sejujurnya, saya udah mempersiapkan artikel lain untuk dipublish. Tentang kegemaran baru saya memelihara ikan guppy dan ikan cupang di akuarium mini. Tapi karena berita mengejutkan 3 hari ini di internet, dan sebagai warga negara dengan latar belakang pendidikan kesehatan juga, saya jadi greget pengen post artikel tentang ini. Plus beberapa rekan di sosmed juga request bikin artikel tentang topik ini. And yes, people. Sebagai latar belakang judulnya, bapak presiden 2 hari lalu baru aja secara resmi mengumumkan bahwa ada 2 kasus positif Corona yang telah terjadi di Indonesia. I mean, WHAT?

Apa sih Corona Virus?
Saya translate dari website WHO : Coronaviruses (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa, hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV).

Virus corona adalah zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Investigasi terperinci menemukan bahwa SARS-CoV ditularkan dari kucing luwak ke manusia dan MERS-CoV dari unta dromedaris ke manusia. Beberapa coronavirus yang dikenal beredar pada hewan yang belum menginfeksi manusia.

Kalau Coronavirus yang Bikin Heboh Ini Apa?

Coronavirus novel (nCoV) adalah jenis baru yang belum diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Karena mulai terjadi di tahun 2019, penyakit akibat virus bernama novel coronavirus ini disebut Coronavirus Disease 2019 atau lebih populer dengan sebutan COVID-19. Negara dengan wabah kasus infeksi dan kematian terbanyak adalah China dan Korea, dengan lebih dari 4000 penderita dan lebih dari 1000 kematian.

Gejalanya Apa Saja?
Tanda-tanda umum infeksi termasuk gejala pernapasan, demam, batuk, sesak napas dan kesulitan bernafas. Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.


Lalu Pencegahannya Bagaimana?
Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi termasuk mencuci tangan secara teratur, menutupi mulut dan hidung ketika batuk dan bersin, memakan makanan yang dimasak dengan seksama, misalnya daging dan telur. Hindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin, yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan atau gejala kurang sehat lainnya harus mengenakan masker agar tidak menginfeksi orang yang sehat.

Berikut ini adalah upaya pencegahan yang disampaikan oleh dirjen promkes kemenkes RI, yaitu dengan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) :

 

My View
Ini gila sih. Awal muncul di China aja udah bikin geger seketika. Apalagi pas awal muncul di Indonesia. Saat saya liat pertama kali beritanya muncul di akun IG Lambe turah, terasa banget satu Indonesia langsung gempar. Terus ya gitu deh, dalam hitungan menit seluruh media online meberitakan hal tersebut. Di seluruh sosial media juga. Di TV juga mulai-mulai, walaupun informasinya belum sebanyak dan se-detail yang dipublikasi di media online.

Parahnya, warga Indonesia itu ya kalo nggak panikan, gampang paranoid, latah, ya lebay. Gimana ya, bukannya kita meremehkan virus atau penyakit ini (karna toh memang bisa sampai menyebabkan kematian dan obatnya belum tersedia di indonesia). Tapi ya, nggak mesti berlebihan juga paniknya.

Di seluruh supermarket/mall langsung pada borong

Pada nyetok beras dan indomie juga, takut kejadiannya makin parah kayak di China
yang mana emang wabah nya parah banget dan memaksa warga untuk nyetok makanan
Padahal kan enggak ya :'(

Harga masker dan hand sanitizer meledak sampe 15x lipat.
Masker yang biasanya sekotak cuma Rp 40.000 sekarang bisa Rp 500.000
Hand sanitizer yang biasanya Rp 20 ribuan sekarang semua diatas Rp 100 ribuan

Kelangkaan. Akibat pembelian dengan kuantitas besar-besaran.

Harusnya kan nggak sampai segitunya ya... Kita masih sangat teramat jauh dari kondisi kayak di China dan Korea. Bahkan negara-negara lain aja yang jumlah kasusnya juga sampai puluhan, nggak segini paniknya deh. Masih tengah berupaya mengisolasi yang sudah terinfeksi dan meningkatkan proteksi diri untuk mencegah bagi yang belum terinfeksi. Seharusnya kita ya juga masih di tahap itu aja sih, hingga keadaan (semoga) kembali kondusif dan virusnya benar-benar terisolasi dan tak bisa menyebar kemanapun lagi.

Lucunya ya, media-media bukannya berusaha menenangkan warga, malah bikin makin panik warga. Demi rating tinggi, views tinggi dan klik tinggi. Sad Fact.

Nah kan, dijadiin meme :))) Jahat sih, tapi lucu haha

Bersyukur banget people jaman now pada melek internet. Jadinya campaign klarifikasi dan informasi remsi serta official menyebar dengan cepat, hingga akhirnya suasana Panik berlebihan cuma bertahan 2 hari aja. Setelah itu kayaknya perlahan-lahan mulai biasa aja. Terbukti, kelangkaan udah mulai reda. Oknum-oknum yang ingin mencari kesempatan dalam kesempitan juga udah ditindak dan dikritik habis-habisan.

 Alhamdulillah.
Di korea malah udah dibagiin gratis lho ini maskernya, banyak yang donasi
Mamam tuhhh...

Mudah-mudahan penularan Ncov di Indonesia nggak memburuk dan menjadi wabah ya.. Aminnn. Teman-teman, yuk tingkatkan kebersihan personal kita. Lakukan instruksi Germas dari pemerintah. Yang jorok-jorok mulai dikurangi. Rajin bersih-bersih. Yang biasanya males-males mulai dikurangi deh, sekalian buat kebaikan kedepannya, jangan pas lagi hot issue coronavirus aja wkwkw. Stay safe, Stay clean, Stay steril, Stay Healthy!

See you in the next post~

Sumber Referensi :
Informasi dan gambar NCoV dan Covid-19 : Website official who http://www.who.int
Poster-poster Pencegahan Ncov dan Covid-19 : Dirjen Promkes Kemenkes / Germas
Foto 1 : http://www.Liputan6.com
Foto 2 : http://www.Indopolitika.com
Foto 3 : http://www.news.detik.com
Foto 4 : http://www.tirto.id
Foto 5 dst : http://instagram.com/lambe_turah

46 komentar:

  1. Umarım en kısa sürede tedavisi bulunur bu hastalığın...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Greetings from Indonesia to Turkey!

      Ben de öyle umuyorum. Teşekkürler arkadaşım! Ülkenizin güvenliği için aynı dua!

      Hapus
  2. mulai dari pikiran nya dulu bang di set, untuk tidak terlalu berlebihan. beres deh
    namanya setiap penyakit kalo ga diobatin ya sakit, ngandelin imun ya butuh trigger juga dari konsumsi luar hehe. biasa deh org indo mudah latah pake sok sok panic buying kyak mau kiamat aja udah hehe. makin keliatan kesenjangan antara yg punya duit sm engga, parasite versi indonesia

    BalasHapus
  3. Aku rasa memang berlebihan tuh sikap orang orang waktu pertama ada virus Corona, langsung stok mie dan barang lain, padahal kan ngga perlu sepanik itu, cukup jaga daya tahan tubuh agar tetap sehat, insya Allah virus Corona akan kalah.😃

    Yang nyebelin yang nimbun masker agar dapat untung banyak, apa ngga kebangetan tuh 😑

    BalasHapus
  4. Bagaimana dengan anda, Bung Aul? Anda memborong mi sekardus atau masker?

    BalasHapus
  5. tipes + flu nih gue... udh libur kerja hampir seminggu... Nyari masker kemana-mana abis yaudah biarin aja gue nularin ke yang lain.. hahah biar libur gawe bareng-bareng

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe santai mas, corona penyakit yg persentase penyebab kematian 2%. sembuh sembuh

      Hapus
    2. @Bayu :

      Jaga kesehatan ya maaas
      Jangan gitu tau wkkwkwkw

      Hapus
    3. @Arenapublik :

      Hahahahha skrg udah naik lho mas persentasenya

      Hapus
  6. Yang menarik menurut Aku adalah gaya penulisan Uda Aul Howl ini.

    Dengan data menurut Saya sangat kompleks tapi Uda Aul bisa meramunya sesederhana mungkin dan mudah di kunyah oleh orang awam seperti Saya.

    Salut sama Uda Aul Howl ini. Rembeskan caranya Uda. 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh iya doong
      Gasuka tulisannya terlalu dalam dan terlalu serius

      Wong blogger yang baca receh semua

      HAHAHAHAHHA

      #DilemparinTomat

      Hapus
  7. Semoga cepat ditemuin vaksinnya dan virusnya mereda ya mas, biar lebih tenang.

    BalasHapus
  8. Iya heran banget deh orang-orang langsung pada heboh gitu. Lagian percuma pake masker, namanya virus kan lebih kecil dari partikel debu. Tetep tembus shayy. Yang anak bilogi, anak kesehatan pasti mudeng.

    Yang penting jaga kesehatan, makan yang bergizi, jangan lupa cuci tangan. Sama satu lagi, positive thinking. Jangan kebanyakan makan micin, jadi gila deh semuanya.

    Kok aku julid yahh...

    Wkwkkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa, kita mah bukannya sombong ya
      Tapi ya jangan panic buying gitu la

      kasian ntar yg gak kebagian kan :(

      Hapus
  9. iya media yang ada malah bikin panic, dah warganya ga santuy jadilah kehebohan :( semoga bisa kondusif kembali ya

    BalasHapus
  10. Serem banget ni virus.
    Saya ga pake masker, berdoa dan jaga kesehaatan aja, ya itu sering-sering cuci tangan pake sabun antiseptic.

    BalasHapus
  11. Saya sudah mengira sih, pasti bakal masuk sini juga, orang lalu lintas manusia ke mana-mana bebas, terlebih memang yang menakutkan itu virus ini sedemikian mudahnya menular.

    Suami saya kemaren hampir ikutan bisnis masker ama teman-temannya, terus saya tegur, mending cari rezeki lain deh, nggak mau juga saya dikasih nafkah hasil dari ambil keuntungan di atas penderitaan orang :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gapapa juga sih mbak kalo mau bisnis masker, tapi ya jangan harganya 400 ribu. Kasian yang nggak sanggup beli :(

      Hapus
  12. Duh aku juga takkuttt, ngeri bgt ini corona. Meskipun di daerahku masih adem ayem, blm sepanik yg di kota2 besar. Semoga kita semua sehat selalu yaa

    BalasHapus
  13. jaga kesehatan, aku minggu depan ini harus merelakan alias menghanguskan tiket keluar negeri yg udah dibeli hampir setaun lalu.
    himbauan pemerintah, kalau habis dari pergi pergi ke luar negeri terutama paling nggak "karantina" 14 hari, kalau gitu bisa dipecat awak hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Serem ya mbak

      Semoga nanti diberikan ganti oleh tuhan sama tiket lain ya mbaaak

      Hapus
  14. Jangan sampai negara kita ditetapkan status lock down ....
    Awal kabar masuknya virus covid-19 saja sudah bikin kekacauan rebutan seperti itu, gimana kalau betulan di lick down😰 ??.

    Mau pada makan apa coba ?.

    BalasHapus
  15. semoga cepat berlalu nih wabah.. walaupun masih banyak problem yang lain di indonesia ini. tapi untuk sekarng lebih baik difokuskan ini dulu deh..

    BalasHapus
  16. Hallo, Mas Aul apa kabar, aku main lagi kesini..

    Btw, aku tunggu postingan ikannya ya, penasarn..hehe

    Tapi semenjak adanya virus itu, harga masker emang edan sih. Gak masuk akal. Semoga segera hilang virus corona, yang positif terkeda segera sembuh. Biar bisa aktivitas seperti sedia kala.

    Sehat-sehat selalu, Mas Aul..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kabar baik mas andi

      Wahhh, lama nggak keliatan yaa
      Mas andi juga yaa, semoga sehat-sehat selalu

      Hapus
  17. Kamu gak kenapa-naopa kan ul...
    Mudah-mudahan kamu terhindar dari virus jahat ini...
    Semoga kita semua dijauhkan dari virus corona dan didekatkan dengan si dia...Amiinn

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngga apa-apa mas Adhi, Alhamdulilah
      What about you?

      Amiinnn

      Hapus
  18. iya nih, aku miris denger kabar soal orang2 yang panic buying gara-gara corona
    mbok yo selow gitu loh

    BalasHapus
    Balasan
    1. ho'oh
      kan kasian kalo nanti stock barangnya habis, yang beneran perlu jadi gabisa beli

      Hapus
  19. sekarang aku bodo amat tapi tetap waspada mas
    semakin dipikir semakin malas
    apalagi banyak yg bukan ahlinya bilang begini begono duh rasanya buka medos makin males

    semoga cepat berakhir

    BalasHapus
  20. ati ati ya pokokna jaga kebersihan
    jaga imun
    jangan panik
    #dirumahaja

    BalasHapus
  21. Hingga saat ini, angkanya terus meningkat, karena kurangnya kesadaran warga dan kepentok himpitan ekonomi, yang tidak bisa diyakinkan oleh pemerintah, bahwa dengan mengikuti anjuran kamu akan baik-baik saja dan hidupmu tetap bergulir.

    Selama pemerintah tak bisa meyakinkan itu semua, rasanya masih banyak mereka yang balelo.

    Pemerintah saatnya membuat database penduduk tak sekedar satu ID, tapi all data baik kesehatan, mobilitas dan lain-lain terdata dalam satu akses. Yang mana, dokter dimanapun bisa mengakses informasi warga. Seperti sistem di Taiwan sana.

    BalasHapus
  22. Baca ini pas udah mau new normal, rasanya campur aduk. :')

    BalasHapus

Thanks for dropping by!
Leave some comments here if you want. Use your gmail or blogger or google account to comment. If you do not have one, choose Name/URL.

For private comments or questions just send me email to Aulhowler@yahoo.com

Thank you :)