Oktober 31, 2018

Pulang Rantau : Sebuah Titik Balik


Hello Muggles! Maaf baru muncul lagi ya. Setelah hampir dua minggu menghilang dari dunia per-bloggingan. Well, selain karena kemarin itu saya lagi banyak banget deadline kerjaan sebagai asisten (Sudah selesai! Yay! Officially Pengangguran wkwk), terus sibuk ngurusin pendaftaran dan perisapan berkas CPNS (Doakan yang terbaik ya!), terus sibuk meet up sama teman-teman yang ada di sekitar Depok baik yang blogger maupun yang bukan. Dan yang terpenting adalah : Saya pulang. Dari perantauan. Kembali ke kampung halaman saya di Kota Padang. Mungkin untuk selamanya..


Lho, kenapa pulang?
Karena kuliah S2 saya sudah selesai. Teman-teman juga mungkin sebagian besar sudah baca postingannya ya, dua bulan lalu wkwkwk. Lalu sambil menunggu selesainya pengurusan ijazah, transkrip dan legalisirannya yang ya-ampun-lama-banget-karena-sistem-online-dan-pesanan-membludak-lantaran-adanya-CPNS, saya bantu-bantu dosen saya deh sebagai asistenn pribadi. Dan kini semuanya telah selesai, maka saya ngerasa nggak ada alasan lagi untuk tetap bertahan di perantauan.

Kok nggak kerja di Jakarta / Depok aja sih, Aul?
Karena saya udah nyoba kerja dikit-dikit (walau cuma asisten) di Jakarta dan sejujurnya, saya nggak bahagia. Kayaknya perputaran waktu dan uang sangat cepat di Jakarta. Enggak berasa. Sekejap doang. Terus saya juga nggak kuat dengan beban kerjanya yang sering harus sampe malaaam (yang follow instagram saya pasti sering baca setiap saya ngeluh lembur di insta-story wkwk) dan deadline nya dempet-dempetan. Enak sih, duitnya banyak. 

Tapi ya itu tadi, saya jadi nggak bahagia. Saya ngerasa terpaksa ngejalaninnya. Saya jadi nggak bisa sering ngeblog, nggak bisa sering pergi main, jadi jarang ke rumah saudara, kurang tidur, gampang capek, dan lain-lain. Itu belum ngomongin soal betapa lelahnya bepergian kalau kebetulan harus kemana-mana. Macet. Padet. Sesak. Anak KRL dan Busway ngerti banget deh ini wkwk. Sebagai orang yang sangat selow dan santai menjalani keseharian, this is too much for me. And I don't like that. Segala hal di ibukota sering bikin saya stress. I don't like that too. Sebut aja saya pengecut, tapi saya bahagia dengan kehidupan yang agak lebih tenang dan santai di daerah wkwk.

Terus di kampung ngapain?
Well, rencana saya udah ada berlapis-lapis sih wkwkw. Yang terutama tentu saya mengejar cita-cita menjadi dosen. Juga ada rencana sambilan mengajar les bahasa inggris (because I love it very much and because why not). Juga ada rencana bikin One-Man Agency khusus blogging dan buzzing karena Padang mulai melek digital promoting. Juga ada rencana bisnis. Dan melanjutkan beberapa proyek saya yang tertunda terus-terusan (proyek buku, proyek majalah, proyek youtube, dan sebagainya). Insya Allah kalau di Padang saya bisa gerak lebih leluasa dan bisa ngelakuin beberapa hal selain bekerja, karena seperti yang saya bilang tadi, bahwa di daerah itu serba lebih santai gitu.

And the most important thing is, I want to stay with my Mom and Dad. Selama mungkin. Selagi masih bisa. Selagi mereka masih ada. Sedih banget liat orang tua teman-teman saya yang sendiri di rumah karena anaknya sibuk kuliah terus kerja di rantau terus nikah dan orangtua cuma dikunjungin pas lebaran doang. Sedih banget ngeliat teman-teman saya menangis karena nggak bisa menemani orangtua yang sakit, bahkan banyak juga yang ditinggal pergi oleh orang tuanya untuk selama-lamanya saat sedang di rantau. NO. I CAN NOT EVEN IMAGINE THAT. Saya nggak menyalahkan yang memilih jalan itu ya, please no offense. Kita semua punya pilihan dan prioritas masing-masing, and this is my subjective opinion. Nah, buat saya pribadi, kebahagiaan orang tua dan kebersamaan dengan keluarga adalah kebahagiaan yang sebenarnya buat saya. Lagipula, nggak ada jeleknya juga toh bekerja di kampung sendiri. Hitung-hitung membangun tanah kelahiran, biar bukan Jakarta doang yang maju -__-

Terus maksudnya titik balik gimana?
Bener kata orang, hidup sendiri di tempat asing akan membuat segalanya berubah. Kemandirian, perspective / cara pandang terhadap berbagai hal dan persoalan, kemampuan manajemen waktu dan uang, kemampuan beradaptasi, kemampuan bersosial, kemampuan membangun hubungan baru dan menjaga hubungan lama, kepekaan, kepribadian, kematangan, dan sebagainya. Saya bersyukur karena merasa tidak salah memilih untuk jauh-jauh kuliah di perantauan karena kala itu saya berpikir bahwa saya sudah terlalu lama tinggal di rumah (dari TK hingga sarjana) yang membuat saya serba manja dan serba nggak bisa apa-apa sendiri. Tapi kemudian saya merasa bahwa 2,4 tahun adalah waktu yang lumayan lama untuk saya berkembang sendiri, dan saya sudah merasa cukup. I grow alot. in every aspects. I can feel it. Dan sekarang, saya juga berharap semoga saya nggak salah memilih ketika saya akhirnya memutuskan bahwa untuk seterusnya saya akan hidup di daerah asal saya, di ranah minang yang saya cintai. 

Ada hal menarik nggak sih selama di rantau?
Banyak. I met many new people. I make many new friends. I visit my cousins and aunts and uncles yang dulu-dulu mungkin belum pernah ketemu (atau pernah ketemu tapi nggak ingat karena saya masih kecil). I learn many new things, about my future job, blogging carreer, friendship, and special relationship. Ooops. Well, I ended 3 love journey during my days in depok. The 1st love ended up tragically, I finally can move on aftter a thousand years (since high school era). The 2nd love ended up dramatically, because we broke up in tears (it's a LDR). we broke up not because I don't feel love anymore, but because we hurt each others if we keep it going, so we have to stop. The 3rd love ended up in happy ending because we decided to end it in peace, in a sweetest way I can ever imagine. It's a LDR too but we met quite often. And believe or not, it's a one-sided love hahaha. But I feel the happiest. Every momments felt beautiful. Every conversation and talk and chat felt amazing. Every support really made me stronger. Every advice really made me feel better. I feel the magic. I feel the zing! (If you watched Hotel Transylvania movie series, you must know, lol). 

But yeah, I'm currently single again, and I think I wanna enjoy my me-time for a whileee until somebody can melt my heart again hehehe.

Wait.. WHAT!!???
Why do I talk about it here?
Sorry. Please skip to next question.

Kalau semua rencana gagal / nggak berjalan semestinya gimana?
Human make plans, Allah decide everything. Saya rasa saya akan sombong jika saya bilang kalau saya akan berhasil dengan semua rencana dan perkiraan saya. Bahkan mungkin bisa aja saya malah gagal di kampung halaman, dan harus ke jakarta lagi untuk bisa sukses. I mean, WHO KNOWS? Untuk yang satu itu saya hanya bisa berserah pada Yang Di Atas. Kita hanya bisa merencanakan, ikhtiar dan tawakkal, melakukan yang terbaik semampu kita sembari berdoa semoga juga melahirkan hasil yang terbaik. Segala yang kemudian kita dapat kayaknya udah jadi takdir dan Qada. Mesti diterima dan disyukuri. Allah tau yang kita butuhkan, karena nya nggak semua keinginan kita yang mungkin akan terlaksana karena nggak semuanya yang mungkin kita butuh (wow istimewa dalam sekali perkataan ini haha). Pada akhirnya saya harus yakin saya nggak akan menyesal apapun yang terjadi, karena seluruhnya adalah keputusan yang saya ambil sendiri dengan sadar dan penuh tanggung jawab.

Pemirsa, mohon maaf kalau postingan kali ini agak lebih panjang dan lebih dalam dibanding yang biasanya. Saya janji akan balik ke Aul receh yang biasanya di postingan-postinga berikutnya wkwkwkw. I mean, I blog for my happiness, remember? :))

Until we meet again!
See ya!

32 komentar:

  1. Iya bang dimaafin wkwk minta maaf ke blognya juga bang, kasian. Tapi emang bener sih kerja di kota metropolitan itu ibaratnya apa ya, serba cepet dan wus wus gitu dah. Belum lagi permasalahan manusia-manusia jeniusnya, duhilah senggol dikit ribut wkwk.

    Kenapa pas ceritain kisah cintanya pake bahasa inggris? Kan sedih jadinya, karna gak ngerti hehe. Nanti kalo udah balik kesana, cariin jodoh bang buat saya *loh semangat kembali ke blogger! Selamat atas gelar S2-nya juga!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkwkwkw

      SAMA SAMA TAU LAH YA MAS :)))))

      Hahahahaha abis malu
      Kurang pantes juga dibahas disini hehe

      Thank youu

      Hapus
  2. artikelnya kayak lagi interview gitu. he he.

    pernah jad asisten juga toh, kereeeen, mas. pulang rantau nih sekarang ceritanya dan target ikut cpns. ya, semoga lolos, mas. saya doakan bisa dapat hasil baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa hehe
      Lagi pengen g aya nulis yang kayak gitu

      Amiinnn

      Hapus
  3. Benar sih mas, kalau melakukan sesuatu tidak bahagia juga percuma ;p
    Saat ini saya merasa lebih bahagia meski sendiri, karena saya masih bisa melakukan hobi yang saya sukai selain mancing, yaitu blogging. Jadi memang, intinya adalah bahagia ketika menjalankan sesuatu lebih baik ;p meski kebahagiaan sebenarnya sederhana, tapi kalau "beban" tinggi tidak bisa menikmati hidup.

    Saya pun berangkat kerja ketika matahari belum tampak, begitupun pulang ketika matahari sudah tenggelam. Tapi saya masih bahagia karena saya bisa ngeblog. Itu kebahagiaan saya saat ini, kalau saya bisa mancing, mungkin saya bisa tambah bahagia lagi ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaps betulll

      Syukurlahh kalau udah ketemu ritme nya yang pas mass

      Hapus
  4. Semangat terus kak aul, semoga sukses selalu.

    BalasHapus
  5. Selamat berjuang nak ! Hidup itu keras !

    Semakin dewasa seseorang, dia bisa berpikir apa yang terbaik untuk dirinya. Jangan dengerin ocehan orang, capek. Yakin aja dengan keputusan diri sendiri. Semua butuh pengorbanan.

    Good Luck!

    BalasHapus
  6. Jakarta itu emank keras bangat ya. tapi tergiur dengan rupiahnuya doang kadang meski hati batin juga kadang tersiksa, haha..

    BalasHapus
  7. Apapun pilihan Aul ikut kudoakan ya agar terlaksana apa yang direncanakan.
    Syukur-syukur tercapai semua planningnya.

    Berbeda dengan Aul yang memilih meninggalkan Jakarta Depok , aku malah pengin balik kerja di Jakarta Depok lagi.
    Maaf curhat hehehe

    BalasHapus
  8. dan kenpa gw sedih yah loe balik, 2 tahun 4 bulan lo di Depok dan kite baru sekali ketemu. janjian terakhir berantakan dan tau tau loe dah cabut. hahhaa...gudlak suara cempreng dengan semua mimpi besar loe, soal percintaan malas komenlah gue. kita DM aje deh ye, teutep, hahahahahahhaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Habis lo resek siiihhhh, bikin janji nggak bener dibatal batalin seenaknya -_-

      Amiinnn makasih banyak Kak Feii

      Hapus
  9. horeeeeee, Aul single.. oopppssh... hahahaha

    btw, welcome home Aul, semoga yang direncanakan berjalan dengan baik. InsyaAllah

    BalasHapus
  10. udah baca ini waktu swipe up di ig, tapi susah komen lewat hp :P

    sha pun merasakaaan, tinggal di jakarta sendirian dua tahun. Sampe akhirnya memilih pulang, meski pp rumah-rs bisa 2 jaman naik motor tiap hari. meski gaji lebih kecil, tapi teteeep jauh lebih bahagia. Welcome home aul, semoga tercapai yang dicita-citakan termasuk dalam hal cinta :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahhahaa IG ku belum bisa swipe up kook :)))

      YES INDEED
      Kerja di daerah temppat tinggal ternyata lebih bikin bahagia hahhaha

      Aminn ya rabbal alamin

      Hapus
  11. Kalau nyari berkarier, jakarta tempat cari uang.. dan memang pasti cepat habisnya.. gaya hidupnya yang menuntut untuk uang cepat berlalu alias abiZz . Kalau nyari ketenangan, setenang2nya hidup tetap dekat orangtua dan kerja di kampung halaman sendiri.. semangat... dunia kerja emang lebih kejam daripada dunia perjuliahan.. keras.. semangat pokoke yaaa

    BalasHapus
  12. Pekerjaan memang sulit dilakukan klu bertentangan dng hati nurani, hati nurani anak muda itu maunya sikit kerja,dapat hepeng lalu senang2 sambil selonjoran....menurut saya sich...hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener huhu
      Ngerti banget kayaknya ya kang hahahha

      Hapus
  13. Tetap semangat, apapun pilihan mu ull, semoga bisa membantu dan memberikan mamfat pada banyak orang, hehe

    BalasHapus
  14. Aul balik ke kampung halaman ya?
    Hidup di Jakarta memang keras bikin stres. Aku pribadi juga lebih suka tinggal di daerah yang lebih sederhana, orang-orang daerah nggak cuek lebih suka menolong hidup lebih tenang dan nyaman di daerah.

    BalasHapus
  15. Semoga per_blogger_an di Padang kembali terekspos dan eksis karena aul balik ke padang yakk.. Hahaha

    BalasHapus
  16. sama euy,, gak betah bgt tinggal di jakarta,, buat orang selow kaya aku, hidup di daerah adalah pilihan terbaek.. :D

    anyway, please teach me to speak english fluently, suhu.

    -Traveler Paruh Waktu

    BalasHapus

Thanks for dropping by!
Leave some comments here if you want. Use your gmail or blogger or google account to comment. If you do not have one, choose Name/URL.

For private comments or questions just send me email to Aulhowler@yahoo.com

Thank you :)