Januari 21, 2017

Review Buku : SUPERNOVA


Ada yang pernah baca serial SUPERNOVA?
Akhirnya dalam rentang momen liburan super panjang ini (23 Des-6 Feb) saya berhasil nyelesain baca novel serial legendaris karya Mbak Dee Lestari ini. Wuhuuu. Mulai dari (1) Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh; (2) Akar; (3) Petir; (4) Partikel; (5) Gelombang; (6) Intelegensi Embun Pagi. Sebagai blogger yang hobi baca tulis, ini sebuah pencapaian yang besar banget buat saya wkwkwk. Gimana enggak coba, wong masing-masing novelnya setebal Harry Potter. Ada 6 buku lagi. Wkwkw. Dan karena saya termasuk orang yang kurang suka baca nge-gantung, jadilah saya tunggu serial nya tamat dulu baru deh baca. So here is my opinion about the books.. 

Postingan kali ini agak serius dikit yaa. wkwk


Judul Buku : Serial SUPERNOVA (6 Buku)
SUPERNOVA 1 : Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh (2001)
SUPERNOVA 2 : Akar (2002)
SUPERNOVA 3 : Petir (2004)
SUPERNOVA 4 : Partikel (2012)
SUPERNOVA 5 : Gelombang (2014)
SUPERNOVA 6 : Intelegensi Embun Pagi (2016)

Penulis : DEE Lestari
Penerbit : Bentang Pustaka

Sinopsis Buku
Novel-novel ini mengisahkan tentang perjalanan hidup beberapa manusia yang masing-masing ditakdirkan untuk menjadi Peretas; Sebuah peran penting sebagai pelindung suatu gugus kelompok di dalam dunia dimensi lain yang berhubungan erat dengan keseimbangan dunia nyata, kestabilan fungsi bumi dan kedamaian manusia. (Semacam avatar, tapi bukan pengendali elemen. Masing-masing peretas memiliki 1 kemampuan khusus). Diceritakan bahwa di dalam setiap siklus kehidupan, setiap peretas akan terlahir kembali dengan sistem reinkarnasi, sehingga setiap kali seorang peretas mati, ia akan dilahirkan kembali untuk kembali menjalankan tugasnya. Di dalam setiap pencarian jati dirinya sebagai peretas (setiap peretas yang lahir akan lupa sama sekali tentang dirinya sehingga ia baru bisa melaksanakan tugasnya jika telah menyadari siapa dirinya yang sesungguhnya), para peretas di dampingi oleh Infiltran, sekelompok tokoh abadi yang berperan sebagai pengawas yang melindungi dan membimbing para peretas muda untuk mempersiapkan diri menyambut tanggung jawabnya. Selain itu, juga ada pihak antagonisnya. Tokoh yang juga abadi dengan julukan Savara, yang selalu berupaya agar para peretas gagal menemukan jati dirinya atau gagal menjalankan perannya.



Adalah 5 orang peretas : Bodhi (Peretas dengan kode nama Akar), Elektra (Peretas dengan kode nama Petir), Zarah (Peretas dengan kode nama Partikel), Alfa (Peretas dengan kode nama Gelombang) dan Gio (Peretas dengan kode nama Kabut) yang ditakdirkan untuk membangun serta memelihara keutuhan salah satu gugus di dimensi lain. Buku 1 sampai 5 menceritakan bagaimana perjalanan hidup masing-masing peretas sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa, bagaimana mereka menemukan Infiltran yang menjadi mentor dalam menemukan jati dirinya, bagaimana mereka berkali-kali terjebak oleh Savara yang bak serigala berbulu domba, yang secara terselubung berusaha menjauhkan para peretas dari keberhasilan menjaga gugusnya. Sedangkan buku 6 menceritakan bagaimana pertemuan para peretas, pertemuan para Infiltran, pertemuan para Savara sekaligus bagaimana upaya mereka saling bertarung dan berinteraksi untuk saling menjaga fungsi dan peranannya. Termasuk bagaimana para Peretas berupaya keras menyelamatkan gerbang antar dimensi, menyelamatkan gugus Asko agar terhindar dari kehancuran seperti gugus rekan mereka (dengan peretasnya berkode nama Kesatria, Putri, Bintang Jatuh, Murai dan Feniks) demi terjaganya keseimbangan dan kedamaian dunia antar dimensi.

Perjuangan para peretas penuh lika-liku yang memporak-porandakan kehidupan pribadi mereka. Kehilangan indahnya masa muda, kehilangan orang tua, kehilangan cinta, termasuk kehilangan nyawa. Rahasia demi rahasia terungkap selama perjalanan mereka menemukan siapa dirinya membuat mereka nyaris gila. Pengkhianatan, pertempuran, tipu muslihat dan keegoisan mewarnai langkah mereka mencapai misi, membuat segalanya kacau balau dan semakin sulit. Dapatkah para peretas menjalankan perannya, mencapai misinya, menjaga keutuhan gugusnya serta menyelamatkan keseimbangan antar dimensi dan kedamaian kehidupan dunia? Dapatkah mereka menemukan kembali keluarga dan cintanya yang hilang? Dapatkah mereka menyelesaikan apa yang menjadi takdirnya? 

(Selengkapnya beli dan baca aja novel Supernova 1-6 ya guyss. Kan gak seru kalau saya ceritain sampai ending. Lagian ini postingan bisa jadi berapa halaman nanti gak ada yang baca kalau kepanjangan wkwkwk. Emang agak mahal sih, tapi worth it deh. Well, sebenernya saya juga enggak beli sih. Kebetulan tante saya punya lengkap jadi baca minjem deh buahahahha)

Komentar Saya
Kalau ditanya novel favorit, biasanya saya akan langsung jawab : Novel fantasi terjemahan. Iya, saya suka banget novel dengan nilai imajinasi tinggi seperti tokoh-tokoh khayalan yang aneh-aneh atau alur-alur cerita yang ngarang banget dan nggak mungkin ada di dunia nyata tapi indah. Novel Science-fiction dan romance juga saya suka sih, tapi fantasi lebih ngena. Seperti misalnya serial Twilight, serial Harry Potter, belasan novel anak karya Road Dahl dan Eva Ibbotson, belasan novel sci-fi dan romance tunggal, dan lain-lain. Kenapa novel terjemahan? Karena entah kenapa setiap baca novel terjemahan itu ngalir. pake banget. Udah gitu menarik. pake banget. Udah gitu setiap lembarnya bikin penasaran. pake banget. Sehingga umumnya saya nggak akan pernah stop baca sebelum tamat. Bakal duduk berjam-jam nyelesain sampai halaman terakhir. Beda kalau saya baca novel-novel karya penulis dalam negri. Hanya beberapa penulis yang bukunya bisa bikin saya nggak berhenti baca non-stop sampai tamat saking penasaran dan saking menariknya semacam novel terjemahan gitu. Mbak Dee dengan buku-buku Supernovanya adalah salah satu contoh karya dalam negri yang saya suka. Banget.

Seperti halnya kriteria novel yang saya suka (yang saya sebutkan di atas), cerita dalam novel-novel Supernova ini ngaliiir banget. Plot nya nggak ribet. Deskripsinya, juga penokohannya sangat rinci dan jelas tapi nggak ngebosenin sama sekali meskipun panjang-panjang. Mungkin karena bahasa penyajiannya kali ya, atau mungkin gaya bahasa maupun teknik pembumbuannya. Karya sosok legenda emang beda gitu yaa, harus diakui pengalaman dan kemampuan mbak Dee yang luar biasa dalam dunia kepenulisan bikin semua buku rasanya detail-tapi-menarik-tapi-tebel-tapi-seru dan berkualitas banget. Bisa dibilang ini novel berat dan serius banget lho, anehnya saya suka dan menikmati banget. Jarang-jaraaang bisa begitu wkwkwk. Yang agak saya sayangkan sih, kenapa Mbak Dee nggak melahirkan novel dengan judul Kabut? Soalnya 4 peretas lainnya kebagian 1 buku dengan kode nama mereka wkwkwk. Terus kenapa nggak ada novel dengan judul Infiltran atau Savara? Soalnya menurut saya pribadi pasti bakalan seru dan menarik juga kalau riwayat hidup masing-masing tokoh Infiltran dan Savara juga diceritakan detail dan rinci sejak lahir. Karena karakter masing-masing tokoh termasuk para Infiltran dan Savara yang beda-beda dan unik-unik bikin imajinasi saya minta lebih. wkwkwk

For the last words, on my perspective, I declared that Mbak Dee Lestari is The Indonesian Version of J.K Rowling. Publishing different books, different ideas, but writing a same-amazing masterpieces with kinda same Incredibility.

Rating : (9/10)

35 komentar:

  1. wow, saya baru tahu maksud ada banyak seriesnya supernova, ternyata menceritakan tokohnya.

    saya pernah membaca yang pertama, ksatria dkk
    Saya membacanya... lalu.. hmm
    yang ini bukan sih, ada homo-homonya gitu?
    seketika itu saya langsung ilfeel, hehe..
    gak kuat wes
    karena saya nggak memaklumi hal-hal tersebut, hahaha

    jadinyaaa... yaaa nggak baca yang serial supernova, tapi baca karyanya Kak Dee yang lain, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahhaha itu salah satu tokoh sampingannya tuh..

      Iyaa buku beliau yang lain juga bagus-bagus. Perahu Kertas.. Rectoverso.. Madre....

      Hapus
  2. Blm pernah baca karya dee yg ini tapi selalu suka sama cover2 buku series supernova

    BalasHapus
  3. Waduh sebenarnya saya udah penasaran sama serial supernova. Pengen beli tapi ragu - ragu, karena ga tau dalamnya kaya gimana. kayanya habis ini malah mau coba deh :D kayaknya keren ya, saya juga suka novel - novel fantasi. Baru nyelesain karyanya Rick Riordan..

    BalasHapus
  4. Belum pernah baca sebelumnya, tapi aku jadi tertarik nih baca sinopsisnya.. Jadi penasaran..

    BalasHapus
  5. punya lengkap bukunya, cuma masih belum dibaca sampai sekarang :D

    BalasHapus
  6. Gw punya novelnya, tapi gak mudeng tuh. Akhirnya bukunya aku campakkan.....

    BalasHapus
  7. Waaah... Mantab djiwa.. Aku punya yg akar sama intelegensi embun pagi doang, itu juga masih perawan semua.
    Dulu sempet ngebet pengen beli seri lengkapnya,padahal waktu itu lagi ada diskon. Tapi gak jadi, karena ya karena, namanya anak kost pasti ada aja kebutuhan mendadak, jadinya sampe sekarang nggak mampu kebeli deh #lohmalahcurhat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkwk kenapa orang-orang pada suka nyimpen buku perawan yaaa

      Haha I see mbak. soalnya udah nyobain jadi anak kosan juga wkwk

      Hapus
  8. Pembaca selalu deh minta lebih :p
    Tebel tapi seru ya, aku nggak ngikutin ini ul... Tapi 9 dari 10 wow banget :)

    BalasHapus
  9. Aku belum pernah baca satu pun.... tapi masih bisa baca sinopsisnya hahahaha..ternyata ada bberp buku ku kira cuma satu

    BalasHapus
  10. ternyata beda latar belakang pembaca beda nilai reviewnya ya wkwkwkwkwk. jadi cuma bisa enjoy liatin reviewnya aja ^^

    BalasHapus
  11. aku menikmati tulisan dee sebagai karya saja, krn kalau secara pandangan dan prinsip tentu lebih match sama tere liye hahaha
    aku merasa novel kayak belum selesai. endingnya gak oke

    BalasHapus
    Balasan
    1. I see that preferences wkwkkw

      Emang sih
      Gantung

      Kayak kebanyakan film barat wkwkwk

      Hapus
  12. menunggu karya dee yang setelahnya :D

    BalasHapus
  13. BACA INI MALAH JADI INGET MANTAN GUE YANG SUKA SAMA NOVEL INI! :((((

    Berhubung gue gak terlalu suka novel genre begini, jadinya gue belum tertarik baca. Tapi dari review dan komentar temen2 sih pada bilang emang bagus. :')

    BalasHapus
  14. wah reviewnya bagus nih, pecinta novel ya kyanya. Aku si belom pernah tuh baca novel sampe tuntas wkwk
    eh salam kenal ya :D

    BalasHapus
  15. Aullll eeerrrgh aku pecinta supernova garis keras dari ksatria putri bintang jatuh, tapi aku gasuka diva, malah suka rana...tapinpas difilmin yang maen rakine shah, hatiku langsung hancur....bayanganku jadi chaos wkwkkw #lebe

    Yang petir aku tambah2 suka karena aku jatuh hati pada tokoh mpretbyang sok cool walau dia seorang hacker
    Aku suka yang jadi etra, dia cool tapi dudul banget jadi cewek wkwkkw, semua tingkahnya entah knapa saamaan ama aku hahaha #sok nyama nyamain

    Yang akar, aku cuma takjub sama settingnya bodhi ngerantau, cuma penokohannya kurang greng menurutku...

    Nothing special with akar

    Partikel, sumpah jadi ngebayangin bukit jambul, secara aku dulu kul di bogor terus ngrasan ngrasan emang di bogor ada bukit jambul tempat misteri bapaknya zarah di partikel wkkwkw, zarahnya juga sangat karena jadi pecinta satwa n potograper nat geo gitu yak hahha, cuma tetep lebih suka elektra

    Gelombangbaku uda bli tapi bloman bacaaa, kayaknya agak ga sekuat sekuel sebelomnya deh yang terakhiran ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. WUIHHHHHH
      LUAR BIASA MBAK MBUL

      Salah kamuuu
      Yang partikel dan yang embun pagi malahan lebih bagusssss


      happy reading yes ^^

      Hapus
  16. saya penggemar baru karya Dee nih,, kmarin sudah beli yang Ksatria putri & bintang Jatuh dan yang akar..
    tapi sayangnya di Malang belum nemu yang petir dan partikel..
    kalau ada info online shop nya dong..

    BalasHapus

Thanks for dropping by!
Leave some comments here if you want. Use your gmail or blogger or google account to comment. If you do not have one, choose Name/URL.

For private comments or questions just send me email to Aulhowler@yahoo.com

Thank you :)