Februari 24, 2018

Boen Tek Bio, Klenteng Tertua Tangerang Yang Jadi Pesona Wisata Cagar Budaya

Sumber : belajarcerita.com

"Gajah di pelupuk mata tak nampak."

Kira-kira gitu deh gambaran pesona wisata di Tangerang yang kerap terabaikan oleh para wisatawan dari Jakarta dan sekitarnya. Sebenarnya dekat dan punya banyak tempat menarik, tapi seringkali nggak begitu terdengar gaungnya karena masih satu kawasan dengan Jakarta. Padahal, Tangerang memiliki banyak hal seru yang layak banget lho, buat dijadikan tujuan berwisata. Salah satunya adalah Klenteng Boen Tek Bio, yang merupakan Klenteng tertua dari semua Klenteng yang ada di kawasan Tangerang.

Sejarah Boen Tek Bio
Klenteng ini diperkirakan berdiri pada tahun 1684 yang dibangun oleh kongsi dagang perkampungan Petak Sembilan. Dulunya, Klenteng ini hanya berupa bangunan bambu beratap rumbia yang bentuknya sederhana. Namun para pedagang dari Petak Sembilan mendatangkan tukang langsung dari China untuk mendapatkan arsitektur bangunan yang mirip dengan negeri asal mereka.

Sumber : Kebudayaan.kemdikbud.go.id

Waktu berlalu, Klenteng Boen Tek Bio mengalami renovasi pada tahun 1775 dan menjadi bangunan seperti yang kita lihat sekarang. Patung Dewi Kwan Im yang ada di dalam Klenteng ini adalah sumbangan dari Huang Chun Wei dari Xibin pada tahun 1805, yang kemudian menjadi prasasti tertua di Klenteng Boen Tek Bio.

Arti Nama
Arti Boen Tek Bio secara harfiah adalah Boen = Sastra, Tek = Kebajikan, Bio = Tempat Ibadah. Namun menurut Chinese Epigraphic Materials in Indonesia yang ditulis oleh Claudia Salmon, arti dari Boen Tek Bio adalah Klenteng Kebajikan Benteng.

Prosesi 12 Tahunan Yang Maha Suci Kwan Im Hud Couw
Berbeda dengan Klenteng di Indonesia dan juga Tiongkok, Boen Tek Bio memiliki tradisi 12 tahunan yaitu Prosesi YMS Kwan Im Hud Couw atau yang juga dikenal sebagai Perayaan Arak-Arakan Gotong Toapekong yang bertujuan untuk menolak bala, memberikan penghargaan, penghormatan dan rasa terima kasih dari umat Klenteng Boen Tek Bio kepada Dewi Kwan Im Hud Couw yang sudah memberikan segalanya untuk umatnya.

Sumber : Beritagar.id

Perayaan ini selalu dinantikan oleh masyarakat Tangerang dan sekitarnya, karena selalu berlangsung dengan meriah. Semua orang dipersilakan untuk menyaksikannya, dan biasanya arak-arakan berkeliling Kota Tangerang.

Teman-teman penasaran kan, seperti apa perayaan ini? Sabar yaaaa, karena jadwal berikutnya baru akan tiba pada tahun 2024 mendatang. Hehehehe.

Cagar Budaya yang dilindungi Pemerintah Indonesia
Sudah sejak lama Klenteng Boen Tek Bio menjadi cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bangunan dan kawasan di sekitar Klenteng ini dijaga agar tetap lestari karena menyimpan banyak sejarah dan budaya yang tidak boleh sampai rusak.

 Sumber : eramuslim.com

Dibuka untuk umum dan selalu ramai oleh wisatawan


Klenteng ini tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi umat Konghuchu, namun juga dibuka untuk umum. Biasanya Boen Tek Bio ramai ketika perayaan Imlek dan Cap Go Meh tiba, yang mana masyarakat dari Tangerang dan luar kota berdatangan untuk turut merayakan Tahun Baru China yang biasanya berlangsung dengan meriah di sana.

Selain pada momen khusus seperti Tahun Baru, Klenteng Boen Tek Bio juga kerap dikunjungi di hari biasa. Dan bisa dibilang, Klenteng ini adalah salah satu tempat wisata di Tangerang yang selalu jadi jujugan wisatawan.

Selain Klenteng Boen Tek Bio, masih ada lagi lho, beberapa tempat wisata di Tangerang lainnya yang juga menarik. Teman-teman bisa bisa cek aja selengkapnya lewat menu Aktivitas & Rekreasi di Traveloka. Terus tentukan pilihan  dan atur persiapan pergi deh!

Yuk, liburan ke Tangerang!

36 komentar:

  1. Patut utk dipromosikan utk mendongkrak dunia wisata daerah dan melestarikan cagar budaya daerah

    BalasHapus
  2. Kalo ngeliat umat beragama di Indonesia bisa saling menghargai seperti foto di atas, adem lihatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. di tempat saya adem ayem aja
      saling menghargai satu sama lain antar tetangga
      bahkan di tempat saya bener2 beragam
      5 agama di indonesia itu satu desa bercampur baur

      Hapus
    2. @Claude : Iya bener ademm banget ya koh kevenn

      Hapus
  3. Tempat ibadah tidak hanya tempat beribadah ya bisa jadi tempat wisata ya, seperti kelenteng Boen Tek Bio, Klenteng Tertua Tangerang bisa menjadi aset wisata
    memanjakan mata dan mendatangkan pemasukan
    semoga Boen Tek Bio, Klenteng Tertua Tangerang ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas

    BalasHapus
  4. Klenteng nya besar dan terawat, dan bagusnya lagi terbuka oleh umu. Jadi umat beragama manapun juga bisa masuk ke klenteng ini. Aku pernah tau 1 klenteng di jakarta yang memang dikhususkan saja untuk beribadah, jadi ga boleh sembarang orang masuk

    BalasHapus
  5. Saat masih di Banyuwangi, bebrapa kali lewat depan bangunan Klenteng tapi gak berani untuk masuk karena terlihat (kesannya) tidak terbuka untuk umum, padahal penasaran pengen lihat dalamnya klenteng.

    BalasHapus
  6. Sepertinya saya pernah lewat deh kesini, kalau gak salah ya di sekitar jembatan baru yang mau arah ke bayur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah gatau deh. Jembatan baru yang mana sih mas wkwk

      Hapus
  7. Mantap mas. jadi kita bisa tahu tentang cultural dari orang lain.

    BalasHapus
  8. wiii tempat wisata bermanfaat lah kalau seperti ini, bisa sekalian kenal budaya agama lain ya..

    BalasHapus
  9. salah satu tempat yg membuat saya ingin berkunjung, sebab ditempat saya tidak ada, :)

    BalasHapus
  10. Saya di tangerang tp belum pernah main ksni kamg. Thanks reviewny kang. Mau main ah

    BalasHapus
  11. Selalu suka kalo diajaka main-main ke klenteng.
    Apalagi kalo ada ritual-ritual keagaamn gitu, unik aja liatnya.

    BalasHapus
  12. Lihat foto terakhir aku ikut merasa senang. Tak ada istilah tabu berada di rumah ibadah agama lain.
    Indahnya perbedaan ☺

    BalasHapus
  13. Padahal Tangerang itu pintu gerbang menuju Jakarta.
    Tapi pariwisatanya nggak sepopuler Jakarta.

    BalasHapus
  14. Quaaaa harus nunggu 2024 buat ke sana?? Berarti masih nunggu 6 tahun lagi dong. Umurku saat itu 30, dan hmmm sepertinya kalo ke sana sudah bawa suami sama anak yang lagi lucu2nya, hehehe

    Btw itu kenapa perayaannya lama banget? Apa sebabnya?

    BalasHapus
  15. Kalo ga salah ini pernah di pakai buat syuting dulu lagu coklat (karma)
    Iya bukan...

    BalasHapus

Thanks for dropping by!
Leave some comments here if you want. Use your gmail or blogger or google account to comment. If you do not have one, choose Name/URL.

For private comments or questions just send me email to Aulhowler@yahoo.com

Thank you :)