April 11, 2010

Gadis Kecil Berambut Coklat

Sebuah Puisi berjudul:

Gadis Kecil Berambut Coklat

Ia tersenyum...
Manakala melewati rumpun bunga-bunga...
Yang mekar di pinggir jalan setapak di sepan rumahnya...
Senyumnya cerah...
Secerah matahari di bulan april...


Matanya berbinar-binar...
Manakala burung-burung kolibri yang sehijau pucuk pinus...
Terbang di antara rumpun bunga-bunganya...
Matanya berbinar indah...
Seindah bintang di langit timur...
Ia berjingkat...
Manakala anjing pudelnya mengikuti...
Mengendus ujung berenda yang menjuntai dari bajunya...
Ia berjingkat dengan gerakan indah...
Seindah tarian dahan akasia di siang yang berangin...


Ia menangis...
Manakala terjatuh dan lututnya membentur jalan setapak...
Air matanya berlinang-linang membuat iba...
Ia menangis dengan isak perlahan...
Menyayat hati capung-capung yang melintas di rumpun bunganya...


Ia berlari, dan berhenti menangis...
Manakala neneknya memanggil "kemarilah gadis pintar, mau kue panekuk...?"
"Aku juga punya gelembung. Bermainlah..."
Dan Ia berlari dengan anggun...
Seanggun Flamingo di pinggir danau...


Ia tertawa senang...
Saat meniup satu-demi satu...
Gelembung-gelembung penuh warna yang menawan...
Ia tertawa bahagia, dan kembali ceria...
Tawanya sangat merdu, seperti nyanyian peri lavender...


Dan ia menunggu...
Menunggu siapa saja untuk bermain...
Ia menunggu siapa saja untuk bercerita...
Ayahnya...
Ibunya...
Atau... Sahabatnya!!!


Dan berakhirlah penungguannya
Karna sahabatnya datang mengajak bermain...
"Kita bermain apa?" katanya sambil mengecup...
Dan ia gembira...
Ia gembira, karena ternyata ia tak sendiri... 
Seperti yang ia duga...


Gadis kecil berambut coklat...
Memang, tak lebih coklat dari pohon akasia...
Dan memang tak secoklat ranting-ranting oak...
Tapi lebih lembut dari rumput kering di musim panas...
Tapi lebih bercahaya daripada kunang-kunang...
Lebih...

14 komentar:

  1. foto2nya lucu bangeet!
    puisinya jga bagus :)

    BalasHapus
  2. @ Kak Melia:

    Hoho... makassi kkaa....
    hoho...

    Senang-senang-senang... (ipin mode: ON)

    BalasHapus
  3. @ Bang Arif:

    Haha... knapa bang,..?

    keselek biji timunn...?

    kok ehm-ehm gitu...?

    wokokokk...

    BalasHapus
  4. wah, dah lama gak dapat kabar .. hehe .
    keren sob poetry nya .. Gmbarnya juga buat puisinya lebih hidup .. keep share .

    BalasHapus
  5. Ah keren bang !!!!

    BalasHapus
  6. @ Abdul Hafiz Asri:

    Waa...
    MAkasi banyaakk....

    hoho... Aul bakal berusaha lebih keraas....!!

    Sekali lagi makasi y...

    BalasHapus
  7. @ Riz raharyan:

    Yup...
    Makasih Riz...

    BalasHapus
  8. Hemm.bagus puisinya,..
    mampir malam kesini..
    Thanks..

    BalasHapus
  9. wah.bagus ^^
    puisinya mengungkapkan/diungkapkan banyak gambar ^^

    BalasHapus
  10. @ Sora:

    Yuppp... Makasih....

    Hoho... mungkin di situ ciri puisi saya... hoho...

    KAlau mau, yang lain juga bisa di baca2 kok...

    di kategori puisi liat...

    hoho...

    skali lagi makassiii....

    BalasHapus
  11. iyaa. nanti ku cek ya ^^
    ~>baru sadar pake nama "sora" disini.. hehe. kebiasaan pake nama itu. :p

    eiya, mampir2 di post ku juga ya :) ada beberapa hasil tulisan yg kyk cerpen, poem. kalau berminat.

    BalasHapus
  12. @ Nurul:

    HAha... Aul tadinya juga gak tau lo...

    taunya nurul...?

    wkwkwk...

    Yup...
    Always...

    BalasHapus

Thanks for dropping by!
Leave some comments here if you want. Use your gmail or blogger or google account to comment. If you do not have one, choose Name/URL.

For private comments or questions just send me email to Aulhowler@yahoo.com

Thank you :)